Mohon tunggu...
Rakyat Indonesia
Rakyat Indonesia Mohon Tunggu... -

Kami menginginkan perbaikan dan kemajuan bagi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jualan Ayat Suci Ala Foke

11 Agustus 2012   16:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:55 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan gubernur DKI Jakarta sedang memasuki putaran kedua. Apabila kita tengok lagi ke belakang, untuk melanggengkan langkahnya menuju DKI 1 pada pilgub tahun 2007, Fauzi Bowo dan tim suksesnya "menjual" hadits di setiap kampanyenya. Hadits tersebut berbunyi, "Serahkanlah segala sesuatunya kepada ahlinya. Apabila diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka bersiaplah menerima kehancurannya". Dengan strategi itu, Fauzi Bowo berhasil menduduki kursi DKI 1 mengalahkan lawannya Adang Daradjatun yang saat itu diusung oleh satu partai saja, yakni PKS. Sekarang, lima tahun sudah berlalu. Selama beliau menduduki kursi panas Gubernur DKI Jakarta, apa hasilnya? Mungkin bagi pendukung sejatinya, -maaf, anda tidak lebih pandai dari keledai-, banyak sekali yang sudah diperbuat oleh Foke. Namun, kami sebagai warga DKI Jakarta yang sudah memberikan amanahnya di tahun 2007 kecewa dan merasa dibohongi lantaran transportasi massal untuk Publik yang sangat didambakan dan dijanjikan Foke pada saat kampanye tidak kunjung ada. Kemacetan semakin bertambah parah. Jakarta semakin semrawut seperti kota yang tidak memiliki Gubernur! Bahkan di saat terjadinya banjir yang mengepung Jakarta di tahun 2010, Fauzi Bowo dengan lantangnya menyalahkan curah hujan yang sangat tinggi saat itu. Bukankah ini sama saja menyalahkan Tuhan yang memberikan rahmat berupa hujan? Kami sebagai warga hanya bisa berucap, "Katanya, banjir serahkan kepada ahlinya..!" [caption id="attachment_192585" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu Hadits yang 'dijual' oleh Fauzi Bowo pada pilgub 2007"][/caption] Kali ini Foke dan tim suksesnya tidak lagi 'menjual' hadits seperti di tahun 2007. Menyadari bahwa tidak ada prestasi yang bisa dijual, pada putaran kedua pilgub DKI kali ini Foke beserta timsesnya menebar isu SARA dan 'menjual' ayat suci Al-Quran. Tentunya jualannya itu hanya bertujuan untuk memuluskan langkahnya dalam menduduki kembali kursi DKI 1! Ayat suci Al-Quran yang dijualnya jelas, bahkan setiap komentar di media massa maupun social media, para pendukungnya selalu menyebutnya. Salah satu ayat yang 'dijual' tersebut artinya, "Setiap muslim wajib memilih seorang muslim untuk menjadi pemimpin!". Memang itu perintah yang Allah berikan dan tegaskan langsung di dalam Al-Quran. Hingga partai dakwah PKS pun tunduk dengan berhasil 'terjualnya' ayat kitab suci Al-Quran tersebut. Namun, bila kita cermati bersama-sama, tentunya kedua calon DKI 1 adalah sama-sama muslim! Kenapa kita yang muslim terjebak oleh 'jualan' timsesnya Fauzi Bowo tersebut? Bukankah kedzhaliman Fauzi Bowo selama memimpin DKI sudah terbukti? Hingga ketua MUI, KH. Amidhan angkat bicara soal ini, "Pemimpin non muslim yang terbukti adil, lebih baik daripada pemimpin muslim yang dzhalim", ujarnya. Kami hanya mengharapkan, kejadian 'menjual' ayat suci Al-Quran maupun Al-Hadits oleh Fauzi Bowo dan timsesnya di tahun 2007, yang semata-mata hanya untuk memuluskan langkahnya dalam memperebutkan jabatan Gubernur DKI, jangan sampai kembali membutakan kita sebagai pemilih di pemilihan gubernur DKI Jakarta putaran kedua nanti. Kedzhaliman Fauzi Bowo terhadap jutaan warga DKI yang hidup di dalamnya haruslah dihentikan! Warga DKI berhak untuk memilih calon gubernur yang seagama, berprestasi, dan memiliki jiwa perubahan ke arah yang lebih baik! Bukan pemimpin yang hanya haus kekuasaan semata-mata dengan menjual ayat suci. Mari dukung terus Fauzi Bowo untuk menjadi mantan gubernur DKI Jakarta. Jakarta, Sabtu 11 Agustus 2012. Koalisi Rakyat Bersatu (KRB)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun