ANJAY" yang tentunya tidak ada di dalam KBBI. Pada 31 Agustus 2020, "ANJAY" menjadi trending topic dengan 199K twit yang membahasnya.
Sekian banyak percakapan di group Whatsapp dan hampir semua celoteh di jejaring sosial ramai membahas sebuah kata, ""ANJAY" yang dimaksud hanyalah sebuah kata ungkapan lisan yang bersifat selingkung (sebagai bahasa slang anak muda dalam suatu lingkungan tertentu).
Terus kenapa Si ANJAY dipermasalahkan? Nah, justru di situ letak masalahnya, yakni "Mempermasalahkan ANJAY".
--------
Mungkin yang mempermasalahkan ANJAY tidak memiliki historis dengan karakter pengganti titik dan koma di kalangan remaja Bandung era '90-an, ANJING dan GOBLOG.
Bagi remaja Bandung era '90an, ANJING dan GOBLOG selalu hadir dalam percakapan sehari-hari. Â Tak bisa dipungkiri, itu nyata adanya. Sejak saya SD sampai Kuliah, ANJING dan GOBLOG akrab di kuping, lantas bagaimana tanggapan orang yang mendengarnya? Biasa saja tuh, selama ANJING dan GOBLOG berfungsi sebagai "pelengkap kalimat lisan yang bersifat selingkung".
Contoh ilustrasi ANJING dan GOBLOG sebagai pelengkap kalimat lisan dalam percakapan:
1. "Barudak! Tadi aing panggih jeung awewe, Geulis pisan Anjing! Goblog teh matak bogoh aing mah."
(Teman-teman, Tadi gue ketemu cewe, cantik banget Anjing! Goblog jadi bikin gue cinta sama dia.)
2. "Anjing Gehu na panas keneh!"
(Anjing tahu isinya masih panas (panas karena baru diangkat dari wajan penggorengan). ANJING sebagai ungkapan Kejut yang bersifat spontan.
3. "Goblog Anjing, ban motor bitu!" (Goblog Anjing, ban motor meletus/kempes. ANJING dan GOBLOG menyatakan ekspresi kekesalan atas sebuah kesialan.
Ekspresi sang Komunikator pelontar ANJING dan GOBLOG tersebut semringah, bahagia, merasakan jatuh cinta, merasakan apes dan tidak ada unsur merendahkan objek yang tengah diperbincangkan. Sebaliknya, ANJING dan GOBLOG sebagai kata pengganti yang menggambarkan pujian dan kepuasan/keluhan isi hati.