Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Plus Minus Open Space Office di Era Online Meeting

1 Agustus 2022   08:25 Diperbarui: 3 Agustus 2022   09:35 1152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi dalam dunia teknologi komunikasi telah memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan sejumlah orang dari beberapa lokasi yang berbeda. Efektivitas menjadi pertimbangan utama hingga sampai sekarang pun di saat kasus Covid-19 sudah mulai melandai, online meeting masih menjadi alternatif utama untuk melakukan koordinasi di kantor.

Kita telah dimanjakan oleh teknologi hingga pekerjaan yang dahulu sangat menyita waktu bisa diselesaikan dengan mudah, cepat dan praktis. Tinggal meng-klik link alamat meeting, kita sudah bisa melakukan koordinasi tanpa harus memikirkan pergi ke suatu tempat pertemuan.

Lantas apa hubungannya online meeting dengan layout kantor yang sebagian besar sudah open space?

Open Space Office (Foto:inc.com/Getty Images)
Open Space Office (Foto:inc.com/Getty Images)
Open space adalah ruang kerja dengan konsep terbuka. Ruang kerja para pegawai tidak dibatasi dengan kubikel ataupun sekat kaca. Dalam ruangan hanya terisi beberapa meja kerja yang bisa dipakai secara bersama-sama.

Fokus utama dari diterapkannya open space office pada awalnya adalah untuk mempermudah komunikasi dan kolaborasi antar pegawai. Dengan tidak adanya sekat, tidak ada batasan antara atasan dan bawahan di saat harus ada sesuatu yang didiskusikan. 

Konsep open space office yang digagas oleh perusahaan besar yang bergerak di bidang industri kreatif seperti Apple, Google, Facebook awalnya adalah demi penghematan. Sebagai perusahaan start up, efisiensi menjadi pertimbangan utama mereka dalam menentukan konsep ruang kerja yang lebih menghemat biaya.

Dengan jenis pekerjaan mereka yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan cenderung individual, konsep open space office tidak menjadi suatu masalah. Tuntutan pekerjaan mereka adalah menggali ide-ide kreatif dari para karyawannya. Masing-masing akan bekerja di depan laptop dengan konsentrasi tinggi.

Seperti halnya yang kita lihat di beberapa coworking space yang sekarang banyak bertebaran sebagai alternatif tempat bekerja. Beberapa orang yang tidak saling mengenal bekerja bersama dalam satu meja tapi dengan dunianya masing-masing. Mereka tenggelam dalam pekerjaannya, di satu tempat, berdekatan dengan orang asing, tetapi merasa nyaman-nyaman saja.

Konsep seperti itulah yang coba diadopsi oleh beberapa kantor demi mengikuti perkembangan zaman. Dengan pertimbangan bahwa dengan banyaknya generasi milenial yang saat ini mendominasi usia kerja, maka konsep open space office yang kekinian diharapkan mampu memancing produktivitas mereka dibanding layout kantor yang konvensional.

Namun apakah semua pekerjaan cocok dengan konsep ruang kerja yang seperti ini? Terutama dalam pekerjaan di instansi pemerintah yang lebih banyak pekerjaan koordinasi?

Karakteristik pekerjaan seorang ASN adalah lebih banyak pekerjaan koordinasi. Seorang ASN juga dituntut untuk mengikuti berbagai diklat, training ataupun workshop, yang saat ini juga diselenggarakan secara online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun