drama Korea. Kegiatan yang sudah lumayan lama tidak saya lakukan. Saya memilih menonton satu serial yang sudah ditayangkan sampai tamat.Â
Akhir minggu kemarin saya menghabiskan waktu dengan menontonAda dua tipe penonton drama Korea, yaitu yang selalu penasaran menunggu episode baru tiap minggunya dan tipe yang satunya lagi adalah menunggu sampai tamat baru menonton secara maraton. Ini dua tipe yang merupakan penggemar berat.Â
Bagi yang sekedar menonton sebagai hiburan, tentu saja menikmatinya sesuai mood dan tanpa dikejar rasa penasaran atau target menonton sampai selesai.
Menonton drama Korea bagi saya bukan sekedar menikmati seni peran. Tapi menikmati suatu fase kehidupan seseorang yang dituangkan dalam skenario yang indah dan menyihir. Banyak ilmu yang saya dapat tanpa saya sadari dari kegemaran menonton drama Korea ini.
Sebenarnya antara sinetron Indonesia dan drama Korea ada kesamaan. Keduanya bisa membuat penikmatnya menunggu episode selanjutnya dan terbawa emosi.Â
Lihat saja sinetron Indonesia yang bisa sampai berjilid-jilid. Kalau tidak punya penggemar fanatik tentu televisi tidak berani ambil risiko untuk menayangkan di prime time.Â
Sangat disayangkan bahwa penonton sinetron Indonesia yang sebegitu banyaknya tidak disuguhi tontonan yang mengedukasi. Entah kenapa dengan nama besar drama Korea yang sudah mendunia, para produser tidak tertarik untuk mengadaptasi ilmu per-drakoran diterapkan ke sinetron Indonesia.Â
Sinetron Ikatan Cinta yang masih tayang sampai sekarang dan menyentuh angka 650 lebih episode, pada awal kemunculannya telah digadang-gadang sebagai drama Korea versi Indonesia. Namun pada kenyataannya semakin kesini kembali ke aura sinetron Indonesia yang berkembang tidak jelas sampai para tokoh utamanya pun melontarkan kritik dan merasa bosan.
Lantas apa yang membedakan sinetron Indonesia dan drama Korea?
Sejauh pengamatan saya bisa disimpulkan beberapa hal:
Jumlah episode
Drama Korea sudah ditentukan jalan ceritanya sampai selesai. Mereka tidak pernah mengikuti permintaan pasar untuk menambah episode walaupun rating tertinggi berhasil diraih. Beda dengan sinetron Indonesia yang kejar tayang.