Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Banggakah Kita sebagai Pegawai yang Dibutuhkan Kantor?

1 April 2022   08:00 Diperbarui: 1 April 2022   19:50 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang bisa dilakukan seorang pegawai saat berada di posisi seperti itu? Bagi orang yang mempunyai karakter pendiam dan menerima apa adanya, tentu tidak ada pilihan lain. Dia akan bekerja seperti biasa. Tapi apakah bisa dijamin kualitas kerjanya akan maksimal dalam jangka waktu yang lama? Belum tentu.

Tekanan psikologis yang dialami seseorang dapat berimbas kepada kinerjanya. Bahkan mungkin tanpa yang bersangkutan menyadarinya. Tentu saja ini akan berpengaruh juga kepada lingkungan sekitar.

Sedangkan bagi orang yang berani berbicara mereka lebih mudah untuk memperjuangkan nasib. Entah dengan berbicara langsung kepada atasan tentang keberatannya atau kepada pihak lain yang bisa membantunya.

Ilustrasi Well-being (Foto : face2facehr.com)
Ilustrasi Well-being (Foto : face2facehr.com)

Dalam dunia kerja, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan mental pegawai. Karyawan atau pegawai adalah aset utama suatu perusahaan atau kantor.

Saat ini sudah lebih banyak perusahaan atau kantor yang peduli dengan kesehatan mental pegawainya. Istilah well-being sudah menjadi hal yang bisa diterima banyak pihak.

American Psychological Association (APA) mendefinisikan well-being sebagai keadaan yang memiliki rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental serta menjaga kualitas hidup yang baik

Perusahaan atau kantor yang sudah memahami pentingnya kondisi pegawai akan sangat mengusahakan situasi well-being di tempat kerja ini tercapai. Karena kondisi pegawai yang sehat secara fisik dan mentalnya akan berdampak langsung kepada produktivitasnya. Reputasi perusahaan juga akan lebih terjaga.

Jadi sekali lagi, pegawai akan lebih bangga menjadi orang yang dihargai oleh kantor daripada sekadar dibutuhkan sebagai mesin berjalan yang disebut kinerja. Penghargaan yang diterima oleh pegawai akan kembali kepada perusahaan dalam bentuk produktivitas yang dijalankan tanpa tekanan.

Apakah tempat anda bekerja sudah peduli dengan kesehatan mental pegawainya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun