Mohon tunggu...
Rakhmasari Kurnianingtyas
Rakhmasari Kurnianingtyas Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba melukis cerita lewat aksara

belajar dari mendengarkan dan melihat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berkaca pada Hujan

23 Maret 2022   13:58 Diperbarui: 23 Maret 2022   14:16 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kau dengar itu?
Suara air hujan bertemperasan di kaca jendela seolah mengejekmu
Mau sampai kapan kau tidak bosan
Menari dalam irama pilu, membekam  lara
Hanya demi kemestian

Hujan pun menjalani keniscayaan
Memberi basah seantero bentala
Dia dicintai dan dirindukan

Berkacalah...
Apakah hadirmu adalah asa bagi semesta?
Apakah yang kau jalani dicintai dan dirindukan seperti hujan?
Atau hanya sebuah darma yang tersurat

Nestapa hatimu meruah
Tertatih langkahmu sudah penat
Pijar di dadamu sudah terlalu sesak
Segala takzimmu telah tersampaikan

Lepaskan gulanamu
Kembalilah kepada kesukacitaan
Saatnya kau turutkan nafsi
Menjemput arunika di kaki langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun