Mohon tunggu...
RAKHMAD SUCIONO
RAKHMAD SUCIONO Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA, FISIKA, KIMIA, DAN MATEMATIKA SMK KOSGORO NGANJUK. Menjabat Kepala Laboratorium Komputer SMK Kosgoro Nganjuk.

Hobi saya membaca, browsing internet, bersepeda. Saya pribadi yang baik, royal, disiplin, kerja cerdas, tanggung jawab, taat beribadah. Saya sudah menjadi guru dan tentor les selama 13 tahun.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran

20 April 2023   11:25 Diperbarui: 20 April 2023   11:25 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rakhmad  Suciono

CGP Angkatan 7 Kelas 85

Blog Tulisan Refleksi dan Kesimpulan Tugas Koneksi Antar Materi modul 3.1

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Pratap triloka dalam pendidikan sebagai sistem among yang diusung oleh KHD antara lain :

  • Ing ngarsa sung tuladha , maknanya adalah, seorang pendidik menjadi teladan bagi muridnya.
  • Ing madya mangun karsa, maknanya, seorang pendidik menjalin komunikasi yang baik dengan muridnya.
  • Tut wuri handayani, yaitu peran pendidik sebagai motor penggerak yang memotivasi serta mendorong muridnya berkembang sesuai potensinya.
  • Kaitannya dengan pengambilan keputusan, seorang pemimpin (pendidik) harus mampu mengambil sebuah keputusan yang tepat, arif, bijaksana, dan berpihak kepada muridnya. Seorang pemimpin (pendidik) harus mampu menjadi teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya (murid), seorang pemimpin (pendidik) harus mampu membangun semangat orang-orang yang dipimpinnya (murid), dan seorang pemimpin (pendidik) harus mampu memberikan motivasi kepada orang-orang yang dipimpinnya (murid) untuk dapat mengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki.
  • Dalam menjalankan peran sebagai pendidik, ada kalanya pendidik dihadapkan dalam situasi yang mengandung dilema etika dan bujukan moral. Dilema etika merupakan sebuah situasi dilematis yang terjadi Ketika seseorang harus memilih antar dua pilihan. Di mana kedua pilihan benar secara moral, tetapi bertentangan. Bujukan moral adalah sebuah situasi ketika pendidik harus memilih keputusan benar atau salah.

Menurut saya pengaruh pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka terhadap sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran adalah pendidik menyadari bahwa dalam lingkungan sekolah akan ditemukan berbagai dilema etika dan bujukan moral. Maka dari itu disinilah pendidik harus memiliki kompetensi dan peran sesuai dengan filosofi Pratap Triloka dari KHD dengan cara menjadi sosok teladan yang positif, motivator, dan sekaligus pendukung moral bagi murid untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila dan merdeka belajar sehingga pendidik seharusnyanya selalu mengacu pada 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan dalam situasi yang menantang dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut.

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, tentu berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan. Dalam pengambilan keputusan, kita mengenal ada tiga prinsip yang dapat kita ambil yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking), Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan tentunya berkaitan dengan nilai- nilai yang tertanam dalam diri kita. Misalnya, pendidik yang memiliki empati yang tinggi, rasa kasih sayang dan kepedulian cenderung akan memilih prinsip Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking). Sedangkan pendidik yang memiliki sikap jujur dan komitmen yang kuat untuk tunduk pada peraturan cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking). Dan pendidik yang reflektif dan memiliki jiwa sosial yang tinggi cenderung memilih prinsip Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking).

Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada sebelumnya.

Dalam materi pengambilan keputusan yang dipelajari penulis saat ini ternyata memiliki hubungan yang erat dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang pernah dilakukan pada modul sebelumnya. Jika pada proses coaching kita membantu agar coachee dapat membuat keputusannya secara mandiri maka dalam modul ini kita kembali melakukan refleksi apakah keputusan yang dibuat tersebut dapat dipertanggungjawabkan, menjadi win-win solution bagi pembuat keputusan atau justeru akan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari. Dalam pembelajaran pengambilan keputusan ini penulis diberikan panduan berupa paradigma, prinsip, dan 9 langkah dalam pengujian dan pengambilan keputusan yang tentu akan membuat suatu keputusan semakin tajam dan matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun