Mohon tunggu...
Rakhma Arum
Rakhma Arum Mohon Tunggu... Lainnya - Sharing thoughts on literacy, education, and culture in a simple yet meaningful way.

Still learning and growing in writing, education, and the way we see the world.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun Gelar Penyuluhan Pencegahan Stunting di Desa Giripurno

29 Januari 2025   22:02 Diperbarui: 29 Januari 2025   22:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Penyuluhan Stunting Mahasiswa KKN-T PM UNIPMA 2025 bersama Anggota PKK Desa Giripurno (Sumber: Dokumentasi Kelompok 19 KKN Desa Giripurno)

Magetan, 11 Januari 2025 -- Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting, mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun kelompok 19 menggelar program PESAN (Penyuluhan dan Aksi Nyata) pada Sabtu, 11 Januari 2025, di Balai Desa Giripurno, Kecamatan Magetan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya stunting dan langkah-langkah pencegahannya sejak dini.

Acara ini menghadirkan Pak Beny Dwi Pratama, S.Psi., M.Psi., sebagai pemateri utama yang membahas berbagai aspek mengenai stunting, mulai dari penyebab, dampak jangka panjang, hingga strategi pencegahan melalui pola makan sehat dan pola asuh yang tepat. Kegiatan ini juga didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Ibu Hartini, S.Sn., M.Pd., yang turut memberikan arahan kepada mahasiswa dalam menjalankan program.

Kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, antara lain ibu-ibu yang memiliki anak baduta (bawah dua tahun) dan batita (bawah tiga tahun), anggota PKK, serta kader kesehatan desa. Para peserta mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana kekurangan gizi kronis dapat menyebabkan stunting, yang berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.

Dalam penyampaiannya, Pak Beny Dwi Pratama menegaskan bahwa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa yang sangat krusial dalam menentukan tumbuh kembang anak. "Stunting bukan hanya soal tinggi badan yang pendek, tetapi juga memengaruhi kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Oleh karena itu, ibu hamil dan ibu menyusui harus memperhatikan asupan gizi, serta menerapkan pola asuh yang tepat agar anak dapat tumbuh sehat dan cerdas," jelasnya.

Sesi penyuluhan berlangsung interaktif, dengan banyak peserta yang mengajukan pertanyaan mengenai praktik terbaik dalam pola makan anak, peran lingkungan dalam tumbuh kembang anak, hingga pentingnya peran ayah dalam mendukung pola asuh yang sehat. Diskusi ini diharapkan dapat membuka wawasan masyarakat mengenai pentingnya sinergi keluarga dalam mencegah stunting.

Sebagai bentuk aksi nyata dalam mendukung pencegahan stunting, mahasiswa KKN-T PM juga membagikan MPASI (Makanan Pendamping ASI) berbasis lokal, yaitu Creamy Ubi Ceria. MPASI ini dibuat dari bahan alami seperti ubi ungu, susu, dan sumber protein tambahan, yang kaya akan serat, vitamin, serta mineral penting untuk mendukung pertumbuhan anak.

Menurut Fitria, salah satu anggota tim KKN, pemilihan ubi sebagai bahan utama didasarkan pada ketersediaannya yang melimpah di daerah sekitar. "Kami ingin memperkenalkan MPASI berbasis pangan lokal yang mudah didapat, murah, namun tetap bergizi tinggi. Ubi ungu kaya akan antioksidan dan serat, sehingga baik untuk pencernaan anak," katanya.

Dosen pembimbing lapangan, Ibu Hartini, S.Sn., M.Pd., mengapresiasi kerja keras mahasiswa dalam menyelenggarakan program ini. Ia menyampaikan bahwa program PESAN tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga aksi nyata yang dapat langsung diterapkan oleh masyarakat.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Mahasiswa tidak hanya memberikan teori tentang pencegahan stunting, tetapi juga memperkenalkan praktik nyata melalui penyediaan MPASI sehat. Ini adalah langkah kecil, tetapi memiliki dampak besar jika dilakukan secara konsisten oleh masyarakat," ungkapnya.

Selain itu, sebagai luaran dari program ini, mahasiswa KKN-T PM juga akan menyusun buku kumpulan resep PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbasis bahan lokal. Buku ini akan dibagikan kepada ibu-ibu peserta penyuluhan serta kader kesehatan desa agar informasi tentang gizi seimbang dapat terus diakses dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyuluhan
Penyuluhan
Pesan bersama Mahasiswa dan Anggota PKK (Sumber: Dokumentasi Kelompok 19 KKN Desa Giripurno)

Penyuluhan PESAN (Penyuluhan dan Aksi Nyata) yang dilakukan oleh mahasiswa KKN-T PM Universitas PGRI Madiun kelompok 19 ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dalam mencegah stunting. Dengan adanya sesi edukasi, diskusi interaktif, dan aksi nyata berupa pembagian MPASI Creamy Ubi Ceria, masyarakat kini memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai pola makan sehat dan pencegahan stunting sejak dini.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama serta komitmen dari para peserta untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Dengan terselenggaranya program ini, diharapkan masyarakat lebih sadar dan peduli terhadap tumbuh kembang anak, sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun