Hal yang perlu diperhatikan adalah di kompetisi manapun, semua bisa terjadi. Sebuah klub yang belum punya era kejayaan, mungkin bisa membuat eranya sendiri ataupun hanya menjadi one season wonder.
Berlaku pula di klub yang sudah punya catatan era kejayaan macam MU bisa saja mencatat era kejayaan yang baru, ataupun harus kembali bersabar dan menunggu.
Evolusi sepak bola adalah hal yang tidak bisa dihentikan oleh klub manapun sekarang. Namun, satu hal yang tentunya akan menjadi core value dari suatu klub kapanpun adalah nilai dari klub tersebut, yang mencakup tujuan, arah, dan semangat dari suatu klub.
Barca punya slogan “mes que un club”, Bayern Munchen punya “mia san mia”, dan Juventus punya “fino alla fine”. Lalu, apa nilai yang dimiliki “The Red Devils”?
Nilai dari Manchester United adalah “Youth, Courage, Greatness” yang artinya adalah “muda, keberanian, kebesaran”. Tanpa disadari, nilai ini tercantum dalam jersey MU musim 2014-15.
Semangat bahwa dengan keberanian dan penyegaran di skuad, mereka pada akhirnya akan mencapai kebesaran (menang liga, menang piala, menang segalanya).
Para Manchunian sejati tentunya sadar akan hal ini. Itulah kenapa mereka bertahan dan tetap mencintai klub. Mereka sadar akan nilai-nilai klub, yang meyakinkan bahwa semangat pemuda dan keberanian akan membawa mereka menuju kejayaan.
Mereka yakin bahwa Setan Merah, bagaimanapun juga past akan berjaya kembali di karpet merah persepakbolaan di tingkat negara, benua, bahkan dunia asalkan dengan skuad yang punya keberanian serta memiliki semangat juang yang tinggi bak pemuda.
Menurut saya, pernyataan bahwa “buat apa mendukung suatu tim bola kalau kalahan terus,” adalah suatu pernyataan yang sangat tidak masuk akal. Mencintai suatu klub, berarti memahami nilai-nilai dan semangat juang klub tersebut.
Anda bisa katakan hal tersebut sebagai “cinta buta”, tapi saya sendiri mendefinisikan hal tersebut sebagai “cinta luar biasa”.
So, kapan “Setan Merah” berjaya kembali di “karpet merah”? We never know. Yang jelas, bola itu bundar dan para Manchunian, well, mereka harus bersabar. Semua akan indah pada eranya.