Mohon tunggu...
Muhammad Rakha Abhipraya
Muhammad Rakha Abhipraya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Suka bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Beton Porous Pada Jalan untuk Meningkatkan Resapan Air pada Permukaan Tanah

21 Oktober 2024   13:50 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:14 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya perkembangan pembangunan jalan menggunakan beton konvensional, dapat merugikan bagi lingkungan. Salah satu masalah yang muncul adalah meningkatnya lapisan kedap air sehingga mengurangi resapan air hujan kedalam tanah. Hal inilah dapat menimbulkan bertambahnya genangan air bahkan banjir pada saat musim hujan berlangsung. Untuk dapat mengatasi permasalahan ini kita dapat menggunakan beton porous sebagai salah satu solusi yang memiliki kemampuan dapat menyerap air, yang dapat memberikan dampak signifikan pada lingkungan.

Beton porous adalah beton yang memiliki kemampuan resapan air yang tinggi. Beton porous dapat digunakan sebagai lapisan permukaan yang dapat meresap air hujan atau air dari sumber lainnya masuk kedalam tanah dengan cepat. Hal ini sangat dibutuhkan terutama didaerah lingkungan perkotaan yang mengalami perkembangan pembangunan yang sangat pesat untuk menjaga keseimbangan air tanah, penggunaan beton menjadi bahan utama dalam proses pembangunan terutama pada jalan. Beton porous terdiri dari bahan-bahan utama seperti semen portland, agregat, air, dan admixture atau bahan tambahan khusus. Salah satu Perbedaan beton porous adalah penggunaan agregat kasar yang tanpa atau sedikit menggunakan agregat halus sehingga beton porous memiliki permukaan yang berkarakteristik cukup unik.

Tujuan penggunaan beton porous pada konstruksi bangunan seperti jalan adalah untuk meningkatkan drainase permukaan serta mengurangi penampungan udara di atas jalan. Beton porous memiliki pori-pori yang memungkinkan air hujan meresap melalui lapisan jalan dan masuk ke tanah atau sistem drainase di bawah. Beton porous memungkinkan air hujan meresap melalui permukaan dan mengalir ke tanah di bawahnya. Ini mengurangi penampungan air dan risiko banjir, terutama di daerah perkotaan yang padat.

Keuntungan penggunaan beton porous adalah kemampuannya dalam menyerap air secara cepat. Beton porous memiliki kekuatan tekan cukup rendah yang berkisar antara 2,8 MPa hingga 28 MPa, beton porous cocok digunakan untuk struktur dengan beban lalu lintas ringan, seperti trotoar, lapangan olahraga, taman dan area parkir. Beton porous juga bisa diaplikasikan di tempat yang sering terkena air seperti toilet. Selain itu, dengan memungkinkan air meresap ke dalam tanah, beton ini juga dapat membantu menjaga kualitas air. Air yang meresap ke tanah akan melalui proses filtrasi alami, yang dapat membantu menghilangkan polutan dan kotoran. Pada tingkat yang lebih besar, penggunaan beton ini juga bisa berkontribusi pada upaya penanggulangan perubahan iklim. Dengan mengurangi aliran air permukaan dan memungkinkan lebih banyak air meresap ke dalam tanah, beton ini juga dapat membantu mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim, seperti banjir dan kekeringan.

Beton porous bekerja dengan cara memungkinkan udara meresap melalui strukturnya ke tanah atau sistem drainase di bawah. Pada konstruksi bangunan, beton berpori digunakan terutama untuk area permukaan yang membutuhkan kemampuan drainase yang baik. Berikut adalah cara kerja beton porous pada konstruksi bangunan:

  • Komposisi, beton berpori terdiri dari agregat kasar (seperti kerikil) yang tidak menggunakan atau hanya sedikit menggunakan pasir, sehingga menciptakan pori-pori besar. Pori-pori ini memungkinkan udara mengalir dengan cepat ke bawah melalui beton dan meresap ke dalam tanah atau sistem drainase di bawah.
  • Aplikasi pada permukaan, pada konstruksi bangunan, beton berpori digunakan terutama di area permukaan, seperti area parkir, trotoar, lapangan olahraga, taman dan jalan akses. Air hujan dapat langsung meresap melalui beton ini, mengurangi risiko banjir atau genangan udara yang dapat merusak struktur bangunan atau lingkungan sekitarnya.
  • Fungsi drainase, beton porous berfungsi sebagai alternatif sistem drainase alami. Alih-alih mengalirkan air ke saluran pembuangan atau got, air langsung terserap melalui pori-pori beton, yang membantu mengisi kembali air tanah dan mengurangi beban pada sistem drainase kota.
  • Konstruksi lapisan bawah, agar beton porous berfungsi efektif, biasanya di bawah lapisan beton porous perlu disiapkan lapisan agregat yang dapat menyimpan udara sebelum air mengalir ke tanah atau sistem drainase lainnya. Hal ini memastikan bahwa udara yang meresap tetap terkelola dengan baik dan tidak menimbulkan masalah pada fondasi.
  • Perawatan dan pemeliharaan, karena beton berpori memiliki struktur berpori, penting untuk menjaga agar pori-pori ini tidak tersumbat oleh kotoran atau puing-puing. Pembersihan rutin diperlukan agar pori-pori tetap efektif dalam menyerap udara. Jika pori-pori tersumbat, beton tidak akan lagi berfungsi sesuai dengan tujuan utamanya.

Penggunaan beton porous dalam konstruksi bangunan dapat meningkatkan pengelolaan udara dengan memungkinkan air hujan meresap ke tanah dengan baik. Selain itu beton porous mencegah timbulnya genangan air pada permukaan yang dapat menyebabkan banjir. Dengan aplikasi yang tepat dan pemeliharaan yang rutin. Beton porous menjadi pilihan yang efektif dan ramah lingkungan dalam pembangunan infrastruktur, terutama di kawasan perkotaan.

Sumber Bacaan:

Beton, W. (10/26/2023). Mengenal Porous Yang Mampu Menyerap Air. https://www.wika-beton.co.id/artikel/mengenal-beton-porous-yang-mampu-menyerap-air/ .

MM, D. Z. (n.d.). Definisi Beton Porous. https://www.betonporous.com/2020/01/15/beton-porous/.

Sofia. (05/Juli/2023). Beton Porous: Bahan Bangunan Ramah Lingkungan. https://www.smsperkasa.com/blog/beton-porous-bahan-bangunan-ramah-lingkungan-masa-depan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun