Mohon tunggu...
Rakha Dwiputra
Rakha Dwiputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa s1 ilmu komunikasi upnvj

an entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penggemar Seblak Kian Meningkat, Ini Bahaya di Balik Konsumsi Setiap Hari?

19 Juni 2023   12:55 Diperbarui: 19 Juni 2023   12:57 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 16 Juni 2023 -  Seblak merupakan makanan favorit di kalangan anak muda jaman sekarang. Konsumsi seblak kian meningkat dari waktu ke waktu. Seblak menjadi populer di kalangan masyarakat karena kemudahan akses dan kelezatannya di lidah penikmatnya. Rasanya yang memiliki cita rasa manis, pedas, dan asin menjadi salah satu faktor seblak menjadi favorit di kalangan anak muda maupun orang tua.


Penjualan seblak memiliki tingkat yang cukup tinggi, bahkan sampai ada beberapa penjualan yang berbasis online dan seblak instan di beberapa platform marketplace. Salah satunya adalah penjual seblak di daerah depok yang terkenal dengan rasa dan tipe seblak yang sangat digemari oleh para pelanggannya. Omset yang diterima juga tidak main-main dan menjanjikan.

Salah satu bahaya konsumsi makanan seblak adalah kandungan sodium atau garam yang tinggi. Seblak seringkali mengandung banyak garam sebagai bumbu penyedap, baik dalam bumbu kering maupun kuahnya. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, memicu risiko penyakit jantung, dan meningkatkan retensi air dalam tubuh. Orang-orang dengan masalah kesehatan seperti hipertensi atau penyakit ginjal harus berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang tinggi garam seperti seblak.

Selain itu, seblak yang sering dijajakan di pinggir jalan atau tempat-tempat yang kurang higienis juga berpotensi mengandung bakteri dan kontaminan lainnya. Bahan-bahan yang digunakan dalam seblak, seperti kerupuk atau telur yang tidak diolah dengan baik, dapat menjadi sumber penyakit menular seperti infeksi salmonella atau E. coli. Jika makanan seblak tidak diolah atau disimpan dengan benar, risiko keracunan makanan juga dapat meningkat.

Seblak juga seringkali mengandung bahan tambahan seperti minyak kelapa sawit atau bumbu instan yang mengandung bahan pengawet dan tambahan kimia. Konsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan ini secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan gangguan pencernaan. Risiko penyakit jantung yang merupakan penyakit mematikan yang lumayan tinggi di indonesia.

Selain itu, bagi orang-orang dengan sensitivitas makanan atau alergi tertentu, seblak juga dapat menjadi masalah. Makanan ini sering kali mengandung berbagai bahan seperti kacang tanah, ikan, atau udang yang bisa memicu reaksi alergi pada individu yang rentan. Reaksi alergi dapat berkisar dari ringan, seperti gatal-gatal atau ruam kulit, hingga berat, seperti sesak napas atau anafilaksis yang mengancam jiwa.

Walaupun rasanya yang lezat dan nikmat, namun itulah bahaya kesehatan dibalik konsumsi seblak apabila dikonsumsi secara sering maka akan dapat masalah kesehatan yang timbul pula. Jumlah konsumsi harian makanan seperti seblak ini perlu diperhatikan demi menjaga kesehatan tubuh dari berbagai macam penyakit yang berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun