Pendidikan tidak lepas dari sebuah inovasi atau perubahan, keduanya merupakan satu ikatan yang tidak terpisahkan. Inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai sesuatu hal yang baru bagi lembaga pendidikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu atau memecahkan masalah yang ada di lembaga tersebut.Â
Kemajuan teknologi harus diimmbangi dengan sumber daya manusia yang terampil saat menggunakan teknologi tersebut. Memberdayakan setiap individu dengan keterampilan yang relevan di dunia digital dapat menjadi  kunci untuk berpartisipasi  dalam kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya negara lembaga pendidikan sekarang dan di masa depan.
Saat ini lembaga pendidikan juga ikut memasuki era revolusi industri dimana perkemmbangan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat sebagai gerbang datangnya revolusi industri 4.0. Era revolusi industri mengubah cara berfikir dan cara pandang mmengenai pendidikan, seperti pada pembelajaran yang dilakukan dimana pemanfaatan teknologi lebih banyak digunakan dan lebih efektif daripada pembelajaran konvensional.
Adanya hal ini, guru harus mampu mengoptimalisasikan pembelajaran dengan segala perubahan yang ada. eberikan  pengetahuan baru serta pelatihan kepada guru erupakan salah satu cara agar guru siap mengikuti perubahan yang ada. Hal ini bertujuan untuk mengintegrasikan pembelajaran yang konvensional dengan kemajuan teknologi yang ada.Â
Saat ini, terdapat sebuah istilah kelas yang digunakan sebagai salah satu bentuk kelas yang sudah terintegrasi dengan teknologi. Kelas ini dinamakan dengan SmartClass atau kelas pintar. Konsep SmartClass sendiri mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam ruang kelas untuk meningkatkan kualitas pemmbelajaran.Â
SmartClass menciptakan lingkungan belajar yang interaktif dan menarik bagi siswa. Dengan menggunakan teknologi seperti proyektor interaktif, perangkat lunak edukatif, pembelajaran akan menjadi lebih dinamis. Hal ini akan memotivasi siswa untuk lebih aktif terlibat dalam pembelajaran, karena mereka dapat secara langsung berpartisipasi dalam kegiatan interaktif, mendapatkan feedback secara langsung, dan mengakses summber daya pendidikan digital.Â
SmartClass di desain berbeda dengan kelas pada umumnya. Secara karakteristik SmartClass harus memiliki daya listrik yang cukup tinggi untuk mengoptimalisasikan pembelajarannya menggunakan teknologi. Hal ini mencangkup seperti charger untuk laptop yang ada di kelas, wifi untuk mengkoneksikan tekonologi yang ada di dalam kelas, dan lain sebagainya. Hal ini tentu menjadi pro dan kontra tersendiri bagi masyarakat Indonesia, akibat biaya yang akan dikeluarkan jika lembaga pendidikan menggunakan SmartClass tentunya akan sangat mahal akibat kebutuhan yang ada.Â
Selain biaya yang ditangguhkan cukup banyak, SmartClass juga dapat dikatakan strategi untuk melestarikan lingkungan. Dalam penerapan SmartClass guru-guru dan peserta didik tidak perlu lagi menerapkan metode pembelajaran menggunakan kertas dalam aplikasi kegiatan belajar dan mengajar. SmartClass digunakan untuk memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin seperti salah satu contohnya adalah menggunakan aplikasi pembelajaran digital, latihan soal menggunakan pdf, serta proyektor yang terhubung dengan seluruh akun peserta didik jika dibutuhkan penggunaan proyektornya melalui akun. Hal ini sangat bermanfaat dalam pengelolaan arsip lembaga pendidikan itu sendiri, biasanya sekolah yang memiliki arsip itu bertumpuk dengan kertas-kertas yang ada, seperti kertas penilaian ulangan harian, kertas evaluasi guru, dan lain sebagainya. Dengan SmartClass pengelolaan aktivitas lembaga pendidikan akan sangat terbantu untuk menyimpan ruang tanpa mengurangi tingkat kerusakan pada file dan dapat disimpan hingga bertahun-tahun lamanya.Â
Bagi guru sendiri, SmartClass membuka peluang untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.  Guru juga dapat menggunakan media pembelajaran, simulasi, dan sumber daya digital untuk menjelaskan konsep-konsep secara lebih visual dan mendalam. Dengan dibantu oleh teknologi, guru dapat lebih mmudah menyesuaikan pembelajaran dengan gaya belajar masing-masing siswa. Selain itu, sistem evaluasi yang terintegrasi dalam SmartClass memungkinkan guru untuk melacak perkembangan siswa secara real-time, memungkinkan intervensi yang cepat jika diperlukan. Namun, hal ini tentu tidak lepas dari hambatan dan tantangan yang ada juga, yakni salah satunya ketidaksetaraan akses terhadap teknologi di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa daerah, terutama yang berada di pedalaman, mungkin belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung teknologi SmartClass ini. Hal ini dapat meningkatkan kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan  pedesaan. Oleh karena itu, pemerintah perlu berperan aktif dalam memastikan akses dan distribusi teknologi secara merata. Selain itu, pelatihan guru juga menjadi kunci keberhasilan SmartClass ini. Guru perlu diberikan perlatihan yang memmadai untuk menguasai teknologi dan mengintegrasikannya dengan efektif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran keterampilan ini juga perlu diiringi dengan prubahan paradigma dalam pendekatan pengajaran, agar guru dapat memaksimalkan potensi SmartClass dalam meningkatkan hasil pembelajaran.Â
SmartClass saat ini sudah diterapkan di Pusdiklat Kemenag RI sebagai salah satu bentuk pelatihan yang terintegrasi teknologi untuk membantu guru-guru dalam belajar teknologi. SmartClass pusdiklat RI memiliki fasilitas yang modern seperti banyaknya charger laptop dimana-mana untuk membantu peserta terutama guru-guru jika tidak membawa charger, meja-meja yang di desain melingkar dan memanjang demi memudahkan charger untuk tidak terlilit, dan pemanfaatan Smartboard atau papan tulis digital.Â
Smartboard adalah salah satu bentuk dalam pemanfaatan teknologi berbasis pengajaran. Dengan adanya Smartboard guru-guru tidak perlu lagi menggunakan papan tulis jika ingin mengganti setiap materi pembelajaran. Smartboard juga dilengkapi styluspen atau spidol digital, segala bentuk penggaris mulai dari penggaris panjang, busur, dan alat ukur lainnya untuk membantu pembelajaran sains dan matematika, serta layar ganda yang dapat terkoneksi dengan laptop maupun handphone jika ada yang ingin menampilkan layarnya di Smartboard. Smartboard juga dilengkapi dengan audio yang sangat baik, jika dalam penggunaannya ingin menampilkan video terkait pembelajaran ataupun audio-visual dalam pembelajarannya.Â
Dengan adanya Smartboard yang merupakan salah satu fasilitas penunjang SmartClass, pembelajaran akan lebih terasa hidup. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwasannya penggunaan Smartboard tentunya juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, hal ini perlu dijadikan pertimbangan bagi lembaga pendidikan yang ingin atau yakin bahwasannya penggunaan Smartboard dan Smartclass akan membawa perubahan yang signifikan bagi pembelajaran yang ada di sekolah menuju inovasi teknologi yang berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H