Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Fabricated City", Aksi Menegangkan Team Gamer dalam Mengungkapkan Kasus Kejahatan Digital

14 Juni 2021   09:08 Diperbarui: 14 Juni 2021   09:19 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Fabricated City (sumber gambar : tirto.id)

Cyber-crime termasuk tindak kejahatan level tinggi yang sering terjadi melalui teknologi digital. Baru-baru ini kita dihebohkan dengan kebocoran data BPJS yang cukup meresahkan. Momennya sangat pas apa yang saya akan review kali ini. Tentang dunia cyber-crime dan bahaya yang mengintai dibalik bayang-bayang korban.

Kali ini saya akan mereview sebuah film Korea bertema action-Cyber Crime yang dibintangi oleh actor yang namanya sudah melejit dimana-mana. Siapa yang tak kenal dengan actor Ji Chang Wook? Saya rasa Anda pasti pernah mendengar namanya ya. Dia pernah membintangi beberapa judul series TV "Suspicious Partner" (2017), "Healer" (2014), dan masih banyak lagi drama lainnya.

Sebuah film yang rilis 1 Maret 2017 berjudul "Fabricated City" yang disutradari oleh Park Kwang Hyun. Di IMDB, Fabricated City sudah mencetak skor 6.9/10. Rata-rata penonton dari sumber IMDB cukup puas dengan film dari korea ini.

Bercerita tentang seorang pengangguran, atau lebih tepatnya si tokoh utama ini lebih suka dipanggil seorang gamer profesional. Di dunia nyata dia adalah pengangguran, sebaliknya, di dunia game dia adalah dewa atau pemimpin. Sering sekali dia memimpin team menyusun strategi yang akurat dalam memainkan game agar menang.

Kwoon Yoo si tokoh utama (sumber gambar : pinterest.com)
Kwoon Yoo si tokoh utama (sumber gambar : pinterest.com)
Daejang (diperankan oleh Ji Chang Wook) adalah nama panggilan akrab teman-teman gamernya. Sebenarnya nama aslinya adalah Kwoon Yoo.

Dibuka dengan adegan peperangan yang cukup sengit di sebuah perkotaan yang sudah hancur. Suara tembakan terdengar bersahut-sahutan. Eeitss, kita tida langsung masuk ke dalam konflik. Tujuh menit pertama yang cukup menengangkan ternyata adalah dunia video game yang tengah dimainkan oleh Kwoon Yoo beserta teamnya.

Saat dirinya hendak pergi meninggalkan warnet, Kwoon Yoo dihubungi oleh seseorang yang tak dikenal. Orang tersebut meminta dirinya untuk mengembalikan ponsel yang tertinggal. Sebagai imbalan, dia akan mendapatkan beberapa jumlah uang yang menurut Kwoon Yoo itu sangat cukup bagi dia seorang pengangguran di mata masyarakat.

Selain berfokus pada action, sebenarnya film ini juga menampilkan masalah umum yang sering terjadi di masyarakat. Yakni, kebutuhan berupa uang. Tampaknya sutradara pintar sekali memilih konflik untuk si tokoh utama. Kwoon Yoo memenuhi permintaan tersebut dikarenakan uang yang dia inginkan. Tanpa tahu disitulah bahaya yang sedang mengintai.

Sebenarnya, andaikata Kwoon Yoo tidak memenuhi permintaan orang asing tersebut, film ini tentu sudah selesai dan tidak ada konflik panjang yang akan terjadi.

Keeseokan harinya, tak ada angin tak ada petir, Kwoon Yoo yang tengah asik tertidur tiba-tiba didatangi sejumlah polisi. Mereka langsung meringkus Kwoon Yoo dan menjelaskan dengan cepat kenapa dia harus ditangkap.

Rupanya, Kwoon Yoo terseret kasus pembunuhan terhadap gadis dibawah umur. Ditemukan dalam kamarnya terdapat pisau yang berlumuran darah. Dia tentu terkejut dan bingung, kenapa semua ini mendadak terjadi. Padahal Kwoon Yoo tidak pernah melakukan hal tersebut.

Tentu Kwoon Yoo menyangkal tuduhan tersebut. Namun, hukum dan bukti sudah terlalu kuat untuk dilawan, maka mau tak mau dia langsung dijebloskan ke penjara seumur hidup. Penjara isolasi.

Rumor pedas langsung menimpa dirinya tanpa ampun. Sudah terjerat kasus pembunuhan, ditambah lagi fakta bahwa dia mantan atlet yang dikeluarkan secara tidak hormat. Itu semua membuat masyarakat segera menutup mata.

Kwoon Yoo malang tertindas di penjara (sumber gambar : fitrotulaini.com)
Kwoon Yoo malang tertindas di penjara (sumber gambar : fitrotulaini.com)
Di awal hingga tengah alur berjalan. Film ini menampilkan bagaimana malangnya nasib tokoh utama dalam menjalani hari-harinya suram. ALur yang dihadirkan memang terbilang 'sudah banyak' yang memakai ide ini. Namun, ada yang membuat film Fabricated City menjadi film action istimewa. Yakni, kecanggihan teknologi.

Hari-hari Kwoon Yoo dipenjara juga dibilang neraka bagi dirinya. Dia dibully tahanan lain tanpa ampun. Setiap hari tanpa darah menetes ditubuhnya. Hidup Kwoon Yoo sudah berada di titik keputus-asaan.

Dan yang paling sering kita dengar, bahwasannya seseorang sudah putus asa adalah bunuh diri. Si tokoh utama mengambil jalan terbaik, menunggu dengan sabar bahwa ada secercah keajaiban.

Dibantu teman-teman gamernya, Kwoon Yoo mulai membersihkan namanya sedikit demi sedikit. Serta mencari bukti siapa pelaku utama dibalik fitnah yang menimpa dirinya.

Kita akan dikenalkan pada partner gamer yang sering bermain bersama Kwoon Yoo, tertutama tokoh perempuan berambut pendek yang jago hacking. Dengan begitu, harapan Kwoon Yoo membersihkan namanya semakin besar.

Cantik namun mematikan. Dia adalah Yeon Wool ( sumber gambar : movingimage.us)
Cantik namun mematikan. Dia adalah Yeon Wool ( sumber gambar : movingimage.us)
Perempuan tersebut adalah partner team Kwoon Yoo saat bermain game. Dan fakta bahwa dia perempuan, baru diketahui Kwoon Yoo saat bertemu pertama kali. Dia tidak percaya bahwa username bernama Mr. Hairy adalah si perempuan Yeon Wool (diperankan oleh Shim Eun Kyung).

Sesuai genrenya, film Fabricated City menitikberatkan pada action yang erat dengan dunia cyber crime. Berhubung latar belakang film ini juga adalah 'dunia game' dan juga kecanggihan teknologi maka ada banyak sekali teknologi canggih yang diperlihatkan disini.

Kita sebagai penonton akan berdecak kagum seiring berjalannya alur cerita. Terutama teknologi canggih seperti punya Yeon Wool. Di rumahnya (sekaligus markas), ada banyak sekali teknologi canggih serta beberapa layar computer yang tertera disudut ruangan. Jangan heran, dia adalah seorang hacker handal yang kemampuannya sudah tidak perlu diragukan.

Baik, Kwoon Yoo menerima bahwa pemilik username Mr. Hairy adalah perempuan. Sekarang team Kwoon Yoo berjumlah lima orang termasuk Kwoon Yoo yang ahli dibidang masing-masing. Ada yang ahli merakit peralatan canggih untuk menunjang penyelidikan mereka, ada yang ahli menyamar untuk mendapat informasi lebih.

Karena bertema film action, tentu saja tidak jauh dari kata perkelahian dan baku-hantam di lokasi. Untuk masalah scene action yang melibatkan adegan gebuk-gebukan, sampe berdarah-berdarah itu, acting Ji Chang Wook tidak perlu lagi diragukan. Dia selalu totalitas dalam melakukan scene action itu. Hasilnya pun selalu keren. Kita akan dibuat terpesona oleh acting laga ala Ji Chang Wook dan kawan-kawan.

Akting Ji Chang Wook sebagai Kwoon Yoo ( sumber gambar : ussfeed.com)
Akting Ji Chang Wook sebagai Kwoon Yoo ( sumber gambar : ussfeed.com)
Aksi kejar-kejaran di jalan, aksi bully di penjara, dan aksi melarikan diri dari penjara sungguh momen perjuangan bagi Kwoon Yoo benar-benar menengangkan. Film ini cocok ditonton ramai-ramai lho. Semakin seru deh!

Scene ter-epic menurut saya adalah, saat Kwoon Yoo dan team-nya mencoba meretas komunikasi lewat stasiun TV. Adegan paling greget dan bikin jantung berdegup kencang. Karena stasiun TV adalah satu-satunya harapan Kwoon Yoo mengungkap siapa dalang dibalik fitnah ini.

Kwoon Yoo merasa ini adalah game versi dunia nyata sungguhan. Dia yang memimpin teamnya untuk memecahkan kasus. Dewa telah kembali. Ilmu kepimpinan di dalam dunia game ternyata tidak sia-sia. Itu sangat membantu di situasi terdesak ini.

Fakta-fakta mulai terungkap dan mengarah pada salah satu pengacara yang ‘sempat’ membela Kwoon Yoo pada saat kasus tuduhan sedang hangat-hangatnya.

Dia adalah Min Chung Sang (diperankan oleh Oh Jung Se). Dalang dibalik semua kasus kejahatan digital. Berbekal jabatan, dia juga mempunyai berbagai teknologi canggih untuk menjebak korban.

Karakter anatagonis ini bisa membuat kesan bagi penonton. Di wajahnya, terdapat bekas luka yang jelas sekali telihat. Seperti Harry Potter dengan bekas luka di dahi. Berkat wajahnya itu, penonton akan terus mengingat karakter antagonis di film Fabricated City.

Ini dia luka ikonik yang dimiliki Min Chung Sang (kiri) (sumber gambar : descargandoxmega.com)
Ini dia luka ikonik yang dimiliki Min Chung Sang (kiri) (sumber gambar : descargandoxmega.com)
Oh Jung Se memerankan karakternya dengan bagus dan sempurna. Awalnya, kita akan melihat dia merasa kasihan di awal film. Siapa sangka, di tengah cerita berjalan, dia adalah sosok licik nan busuk.

Suara khas tertawa jahat mampu dia ekspresikan sebaik mungkin sehingga merasa penonton gregetan ingin segera Min Chung Sang kalah. Ada lagi yang membuat saya ‘gemas’ ingin menjitak tokoh anatagonis ini. Saat dia tertawa puas melihat Kwan Yoo dan teamnya sudah terpojok tak ada celah.

Bener-bener kemampuan aktingnya bisa membawa perasaan penonton.

Saya akui, sisi sinematografi mereka sangat berkualitas. Apalagi kalau urusan teknologi keren. Mulai dari drone pengintai, mobil modif super cepat, hingga ruang rahasia milik Min Chung Sang yang penuh dengan teknologi.

Ruangan berteknologi tinggi milik Min Chung Sang (sumber gambar : asianmovieweb.com)
Ruangan berteknologi tinggi milik Min Chung Sang (sumber gambar : asianmovieweb.com)
Suara tembak-tembakan terdengar riuh memekik telinga saling bersahutan. Apalagi kalau sudah puncak konfliknya. Adegan kejar-kejaran mobil yang penuh totalitas. Suara ledakan dimana-mana, wah seperti perang.

Akan tetapi kekurangan di film ini adalah, scene action. Kamera sering sekali bergerak mencoba mengejar pengerakan pemain. Namun hasilnya tiak memuaskan mata sehingga membuat mata kita (terkadang) tidak bisa menangkap scene action.

Ada satu adegan yang membekas di ingatan saya. Adegan dimana Kwoon Yoo mencoba menyelamatkan teman-temannya. Di area tempur yang gelap, Kwoon Yoo melemparkan seperti butir-butir yang menyala berwarna biru. Saya rasa VFX di yang satu ini bisa dibilang hebat dengan sentuhan adegan perkelahian.

Mereka membuat efek visual yang tidak main-main. Saya puas dengan efek visual yang ditampilkan ini. Mulai dari efek game, efek suara pukulan dan peluru, arah gerakan kamera. Semuanya ditata serapi mungkin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun