Dia yang merasa ini adalah kesempatannya, memutuskan untuk ikut casting. Sang sutradara pun menyuruh Yeon Hee untuk segera pergi ke tempat lokasi sesuai kesepakatan.
Bersama temannya, Yeon Hee pergi ke suatu tempat terpencil jauh dari keramaian. Anehnya, di sana sepi sekali seperti tidak ada orang. Dia yang merasa yakin ini tempatnya memutuskan berkeliling sejenak di perkampungan kosong ini. Temannya secara tak sengaja menemukan sebuah clapperboard terbuat dari kayu. Saat mengetuk benda tersebut, disinilah petulangan Yeon Hee menjadi pahlawan wanita dimulai.
Menjadi Pahlawan wanita sesungguhnya
Disitulah dia mengira sedang ‘diprank’ oleh sang sutradara dengan membawa banyak orang dengan ekspresi ketakutan. Diceritakan di desa tersebut bahwa ada sekelompok preman sedang memaki pedagang pasar. Menurutnya, ini adalah cara terbaik sutradara untuk melihat kemampuan berakting.
Yeon Hee yang merasa yakin bahwa adegan ini seolah dibuat untuk dirinya, langsung berakting semaksimal mungkin. Hingga terjadi adegan perkelahian antara senjata tajam. Yeon Hee langsung menyadarai bahwa apa yang ada di depan dia memang murni kejadian bukan kecelakan. Karena tidak ada lampu sorot, tidak ada green screen, tidak ada kru film satupun, bahkan tidak ada kamera.
Beruntung dia diselamatkan oleh seseorang yang cepat mengetahui kebingungan Yeon Hee. Orang tersebut adalah youtuber yang dinyatakan menghilang tiga tahun yang lalu. Orang itu menjelaskan padanya, bahwa dirinya sudah berada di dunia paralel dan bukan di tempat awal semula.
Yeon Hee akhirnya mau tak mau harus menjadi pahlawan wanita dengan melindungi desa ini dari preman dan mafia. Disinilah Yeon Hee merasa bahwa dia benar-benar menjadi pahlawan wanita sungguhan bukan hanya sekedar berakting.
Alurnya dibawa santai
(sumber gambar : filmcombatsyndicate.com)
Untuk alurnya sendiri film ini cukup oke dan saya terima. Ya, walaupun tidak ada plot-twist yang dihadirkan di sini. Semua alur mudah sekali ditebak dan itu salah satu kelemahan. Beralur maju dan tidak terbelit-belit. Mudah sekali memahami inti cerita ini.
Film Slate berdurasi sekitar satu jam tiga puluh menit. Tidak panjang dan tidak pendek. Komposisi yang pas bagaimana tokoh Yeon Hee menjadi pahlawan wanita sesungguhnya. Sungguh menyajikan pengalaman bagi si tokoh utama tersebut.
Alur film Slate sebenarnya memiliki plot-hole. Plot-hole nya adalah, karakter Soul Slayer asli yang diperankan oleh Lee Se Ho. Karakternya disini (sebenarnya) adalah untuk memberantas preman dan mafia.
Akan tetapi posisinya itu telah diganti oleh Yeon Hee. Soul Slayer ini tidak dijelaskan darimana asalnya dan mengapa dia terpilih menjadi pelindung desa.