Bergenre aksi dan komedi, Enter the Fat Dragon siap membuatmu tertawa sepanjang perjalanan. Film ini mampu menghadirkan humor disetiap selingan adegan. Fallon zhu sang tokoh utama tampaknya mampu membangkitkan humor di adegan serius.
Meskipun menghadirkan humor di sepanjang jalan cerita, unsur baku hantam tetap kukuh tidak pudar. Aksi bela diri Fallon memang tidak setengh hati, sehingga adegan perkelahian memang terlihat nyata.
Tak sekadar film aksi komedi saja, film ini mampu menyindir keras isu sosial di sering terjadi di masyarakat. Seperti polisi Jepang yang acuh terhadap kejahatan Yakuza. Yakuza Jepang diketahui sering melakukan perdagangan illegal. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa polisi Jepang ingin menghentikan mereka. Maka mau tak mau, Fallon lah yang harus bertindak.
Setelah menjalani hari yang berat, Fallon akhirnya mendapat tugas beraksi di lapangan kembali. Kali ini tugasnya agak berat. Tugas Fallon adalah, membawa seorang kriminal kembali pulang ke Jepang. Mau tak mau, dia menerimanya untuk mengembalikan nama baiknya di masyarakat.
Namun siapa sangka, bahwa kriminal tersebut adalah saksi mata dari perdangan Yakuza di Jepang. Kala itu dia tidak sengaja menemukan sekelompok Yakuza sedang menyeludupkan narkoba. Pemimpin dari Yakuza memang mencari dia untuk menghabisi saksi mata tersebut.
Beralur Santai namun bercabang
Chole dan Fallon (sumber gambar : martialartsactionmovies.com)
Sebenarnya, film Enter The Fat Dragon memiliki alur maju yang dikemas santai. Akan tetapi alurnya bercabang. Tokoh utamanya pun mendapat masalah bertubi-tubi sehingga membuat alurnya menjadi banyak.
Mulai dari tugas bosnya mengantar kriminal ke Jepang, tidak sengaja terlibat dengan urusan Yakuza, hingga tiba di Jepang, Fallon tak sengaja bertemu kembali dengan Chole. Pergolakan batin dan drama percintaan datang disaat yang tidak terduga. Bahkan saking banyaknya konflik, film ini hampir berdurasi satu jam lebih.
Sebenarnya inti ceritanya hanya satu, yaitu mengantarkan seorang kriminal ke Jepang, dan tak sengaja nama Fallon terseret dalam urusan Yakuza. Maka Fallon harus menghentikan mereka. Itu saja. tetapi karena kehadiran Chole dan masalah lainnya, alur cerita jadi bercabang.
Santai sih santai, tapi jangan bercabang. Saya sendiri pusing mengonsumsi alurnya. Berkat alurnya yang bercabang, film ini membuat saya cepat bosan. Tetapi tampaknya sang sutradara tidak akan membuat penonton mau membuat penonton merasa bosan, maka dari itu lah kenapa film ini dibumbui genre komedi. Agar penonton kembali melirik jalan cerita.
Selain bercabang, kesan alur film karya sutradara Kenji Tanigaki ini terasa tergesa-gesa sekali. Bahkan saya menyadari alur memang dibuat seperti itu. Santai iya, tetapi alurnya memang seperti dipaksakan.
Kualitas Sinematografi perlu direvisi
Yang namanya film memang tidak pernah terlepas dar CGI (Computer Generated Imagery). Sebisa mungkin para editor menghaluskan efek CGI agar terkesan nyata. Tetapi, saya sedikit kecewa dengan teknik sinematografi film Enter The Fat Dragon.