CFD Kediri Jadi Tempat Pemasaran Pengenalan Produk UMKM Desa Tiron Yang Dilakukan Mahasiswa PMM UMM

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang hadir kembali di tahun 2024. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam kegiatan ini, kelompok 5 gelombang 5 yang beranggotakan  Agung Setya Abadi dari Program Studi Manajemen selaku koordinator kelompok beserta 4 anggota lainnya yaitu, ⁠Raka Tirta Putra Trianto dari Program Studi Ilmu Pemerintahan, ⁠Ahmad Fajar dari Program Studi Pendidikan Biologi, ⁠Balqis Syifa Mahira dari Program Studi Manajemen, dan ⁠Meisya Salsaluna dari Program Studi Manajemen, berhasil memikat hari para pengunjung Car Free Day (CFD) yang digelar di Simpang Lima Gumul Kediri, dengan membagikan sampel gratis keripik krecek gadung.

Car Free Day (CFD) dimanfaatkan oleh ribuan masyarakat untuk berolahraga dan berkumpul bersama keluarga ataupun rekan-rekannya. CFD juga menjadi ajang bagi para pelaku UMKM sebagai tempat penjualan produk mereka. Pada kesempatan ini, tepatnya Minggu 14 Agustus 2024 kelompok yang berada di bawah bimbingan Ibu Dr. Muslikhati, SE., ME memanfaatkan  momentum untuk memasarkan produk unggulan UMKM Desa Tiron, yaitu keripik krecek gadung dengan cara memperkenalkan dan membagikan sampel gratis kepada para pengunjung CFD Simpang Lima Gumul Kediri.

Desa Tiron, yang terletak di Kabupaten Kediri, dikenal dengan kekayaan alamnya, salah satunya adalah umbi gadung. Umbi ini dikenal memiliki rasa yang gurih dan dapat diolah menjadi berbagai makanan ringan yang lezat. Salah satu produk unggulannya adalah krecek gadung, makanan ringan yang memiliki tekstur renyah dan rasa gurih yang khas.

Pengenalan dan pemberian sampel produk krecek gaudng kepada pengunjung CFD Simpang Lima Gumul/dokpri

CFD di Kediri menjadi pilihan kelompok 5 untuk memperkenalkan produk unggulan UMKM Desa Tiron. mengingat jumlah pengunjung yang mencapai ribuan orang, CFD memberikan eksposur yang luas bagi produk – produk lokal. Kelompok 5 memperkenalkan keripik krecek gadung dengan semangat berjalan mengelilingi area CFD, mendekati pengunjung yang tengah bersantai. Sambil tersenyum, kelompok 5 membagikan sampel keripik krecek gadung yang renyah dan gurih, sembari berbagi cerita tentang keripik krecek gadung yang menjadi produk unggulan UMKM Desa Tiron.

Kegiatan pemasaran produk tersebut merupakan salah satu program kerja kelompok 5. Program kerja ini dilaksanakan dengan tujuan membantu mengenalkan produk krecek gadung yang menjadi produk unggulan UMKM Desa Tiron kepada pengunjung CFD Simpang Lima Gumul Kediri.

“Saya beserta anggota kelompok melaksanakan program ini dengan tujuan untuk lebih mengenalkan produk krecek gadung. Kami juga membagikan sampel keripik krecek gadung kepada pengunjung CFD Simpang Lima Gumul Kediri dengan jumlah yang tidak sedikit. Kami memilih lokasi pemasaran di CFD karena, pastinya banyak pengunjung yang bukan berdomisili asli di Kediri. Sehingga kami memperkenalkan ke mereka akan adanya Desa Tiron dengan produk unggulan keripik krecek gadung di sektor UMKM. Kami percaya bahwa produk yang dibuat oleh UMKM Desa Tiron ini tidak kalah dengan produk UMKM dari daerah lainnya.” ujar Agung Setya Abadi selaku koordinator kelompok 5.

Foto bersama pengunjung CFD yang membawa sampel krecek gadung /dokpri

Kegiatan pemasaran produk keripik krecek gadung oleh mahasiswa kelompok 5 gelombang 5 PMM Universitas Muhammadiyah Malang yang dilaksanakan di CFD Simpang Lima Gumul Kediri membuktikan betapa pentingnya sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam upaya mengembangkan potensi lokal. Dengan memanfaatkan momentum CFD, kelompok 5 berhasil memperkenalkan produk unggulan Desa Tiron kepada ribuan pengunjung, memberikan eksposur yang signifikan bagi UMKM setempat.

Pada akhirnya, kegiatan ini bukan hanya tentang pemasaran produk, tetapi juga peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi lokal, dan upaya berkelanjutan dalam mendukung UMKM. Semoga langkah ini menjadi awal dari semakin banyaknya inisiatif serupa yang dapat mengangkat nama Desa Tiron dan produk-produk lokal lainnya di kancah yang lebih luas.