Kenyataannya, untuk menjadi orang yang peka dan berinisiatif ditempuh melalui pendidikan dan pelatihan, serta mengkikis ego dalam diri. Penerapannya dalam dunia kerja adalah bersikap santun, ramah, formal dan dapat diterima semua orang terutama atasan.
Dengan bersikap baik dan santun yang berlaku secara otomatis, memudahkan kita untuk dihargai orang lain serta mendapat penilaian baik dari atasan.
Terakhir adalah respek. Respek adalah sikap hormat, yaitu sikap saling menghargai antar rekan, atasan dan bawahan. Respek tidak semata-mata berlaku antara bawahan dengan atasan, yang ternyata lebih luas dari hal tersebut.
Dengan keanekaragaman Indonesia yang dilindungi Bhineka Tunggal Ika, sikap saling menghormati dan menghargai dapat dimulai dari hal kecil seperti saya yang non-muslim memberikan waktu dan tempat untuk teman saya agar segera sholat shubuh serta mengingatkan mereka untuk beribadah.
Sebaliknya, teman-teman saya membuka jalan dan mengupayakan saya dan teman-teman non-islam untuk beribadah pada hari minggu dan merelakan beberapa kegiatan agar kami dapat bebas beribadah.
Meskipun pendidikan militer terutama di kalangan Polisi Militer sangat berat (Polisi Militer konon dididik lebih keras, karena PM harus menindak kalangan TNI dan harus bisa menghadapi gertak serta bertindak tegas), saya bersyukur dapat melalui apa yang menurut saya tidak mungkin.
Saya juga belajar, bahwa saya dapat melampaui batas fisik mental dan lelah saya bahkan kesehatan saya. Pendidikan militer memang berat, tapi yakinlah, saat anda melalui hal tersebut, anda percaya diri dengan diri anda dan terbentuk menjadi pribadi baru yang memiliki disiplin tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI