Mohon tunggu...
Raka Siwi
Raka Siwi Mohon Tunggu... Editor - Professional Couch Potato

Ya, jadi begini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mobile MOBA: Tren Pelajar Masa Kini (Panduan Singkat untuk Orang Tua)

18 September 2017   14:17 Diperbarui: 18 September 2017   14:20 1338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda mungkin pernah menonton iklan di televisi, mengenai video game di ponsel, yang melalui promosinya membawa kompetisi dengan hadiah 7 Milyar? Atau mungkin anda pernah menonton iklan di konten video Youtube atau Instagrammengenai permainan sejenis yang ada di ponsel? Menurut saya, pasti anda semua pernah menonton iklan video game ponsel yang hadiahnya 7 Milyar ini, ya namanya AOV, Arena Of Valor. Pesaing permainan sejenis yang sebelumnya sudah eksis adalah Mobile Legends. Familiar dengan kedua nama ini? Mungkin ada teman, sanak saudara atau bahkan anak dan cucu anda memainkan permainan ini. 

Jujur, saya tergelitik untuk menulis hal ini melalui pengalaman saya. Saya sebelumnya adalah pemain video games Mobile Legends, lalu mencoba bermain Arena Of Valor. Singkat cerita, dalam permainan, saya menggunakan headset dengan microphone, saya hanya menggunakannya untuk kepuasan permainan, dimana suaranya saya nikmati sendiri dan lebih mantap saja. Memang, ada fitur untuk berkomunikasi in-game (dalam permainan) menggunakan microphone dan bisa bercakap-cakap dengan leluasa. Pada saat bermain, saya jujur kaget, sangat kaget, begitu mengetahui bahwa ada suara anak kecil yang muncul di headset saya. Dan lebih kagetnya saya, adalah anak ini berusaha untuk memberi perintah kepada saya. Saya tak hiraukan, saya fokus bermain dengan gaya saya. Namun anak ini berusaha untuk memanggil saya dan memberi perintah pada saya. Lucunya, anak ini sempat dipanggil ibunya dan ditanyakan ingin makan apa, dia menjawab mie instan dan kembali melanjutkan permainan.

Permainan yang dimainkan melalui media ponsel ini mengasyikkan dan memilih pangsa pasar pelajar. Untuk saya sendiri, berdasarkan pengalaman saya, orang tua setidaknya paham dengan permainan apa yang dimainkan anaknya. Melihat ini sebuah tren, saya akan jelaskan sedikit dengan gaya bahasa saya dan saya sederhanakan, agar anda, orang awam ataupun orang tua, dapat paham dan mungkin ikut menikmati permainan. 

Saya tidak ingin ada berita, orang tua larang permainan ini, menganggap berbahaya, ataupun yang pikiran jelek macam-macam, dan menurut saya, hal tersebut terjadi karena orang tua tidak paham dengan apa yang dilakukan anaknya. Ingat dengan walikota Aceh yang dia pikir Pokemon adalah Saya Yahudi? saya tidak ingin orang tua menjadi konyol karena tidak paham. Saya pun juga menulis ini karena ingin mencoba menjelaskan pada orang tua saya, hanya agar mereka dapat memahami iklan permainan yang hadiahnya 7 milyar itu. Maka, saya akan berikan penjelasan sedikit

Arena of Valor dan Mobile Legends adalah permainan MOBA menggunakan media ponsel (smartphone) yang berjalan di sistem operasi Android atau Ios. Lalu, apa itu MOBA? MOBA adalah genre video games, yang memiliki kepanjangan Multi-player Online Battle Arena. Secara kasar, dapat dijelaskan sebagai permainan yang merujuk pada satu arena (tempat pertarungan) dengan banyak pemain. Namun untuk penjelasan yang disepakati untuk permainan video games, MOBA adalah genre permainan game online strategy, lebih tepatnya action real-time strategy, dengan keunikan berupa 1 arena permainan, dengan 2 tim yang terdiri dari masing-masing lima pemain. Arena permainan sendiri terdiri dari tiga jalur, dengan goal permainan adalah menghancurkan markas musuh, dimana untuk menghancurkannya perlu untuk menghancurkan tower pada masing-masing jalur.

Sedikit paham? Mungkin saya jelaskan dengan gambar

(Ps : setiap permainan memiliki map berbeda namun dasar map mereka adalah sebagai berikut): 

dokpri]
dokpri]
Seperti yang saya jelaskan tadi, dalam permainan ini ada 2 tim dengan masing-masing 5 pemain. Tujuan mereka adalah menghancurkan markas musuh, dan untuk mencapainya melalui 3 jalur dan harus menghancurkan tower (bangunan menembak). Kelima pemain harus memiliki kerjasama dan strategi, dimana pemain harus mengantisipasi musuh dengan cara mengalahkannya dan memikirkan bagaimana caranya untuk tidak dapat dikalahkan dengan musuh, salah satunya dengan menaikkan level dan membeli item untuk mendukung performa pemain. Untuk saya sendiri, permainan ini menjadi e-sports, yaitu olahraga permainan video karena konsep strateginya. Mungkin untuk anda terdengar konyol, tp sebenarnya permainan ini seperti catur namun perlu kerja-sama antar pemain.

Untuk satu sesi permainan mobile MOBA (Arena Of Valor & Mobile Legends) rata-rata berkisar 10-12 menit. Itu artinya, selama 10-12 menit, akan menjadi intens untuk bermain dimana tidak ada jeda ataupun pause. Bahkan saya pernah bermain dengan sengit, dimana waktunya mencapai 30 menit. 

Apakah permainan ini ramah untuk anak? Menurut saya pribadi, bisa. Sepengalaman saya, memang ada 1-2 permainan ditemukan pemain dengan mengatakan kasar, namun hal ini juga diantisipasi developer permainan dengan menyensor kata-kata tersebut. Perlu diperhatikan, bahwa permainan ini memakan waktu yg cukup lama dalam 1 sesi permainan. 

Artinya, sebagai orang tua yang memiliki anak dan bermain mobile MOBA, anda menjaga waktunya. Anak-anak perlu bermain, dan permainan ini sungguh mengasyikkan dan memiliki unsur strategi dan kerja-sama. Saya hanya ingin, agar orang tua dapat memiliki pengertian dan memahami permainan anak. Pada masa kini, pemain profesiional genre MOBA (atlet e-sports) memiliki penghasilan yang tinggi. Saya harap orang tua dapat berpikir bahwa permainan video games tidaklah tabu dan hanya negatif, tetapi juga memiliki pemahaman agar bisa menjaga dan memahami anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun