Unsur-unsur yang berhubungan langsung dengan pengukuran posisi keuangan (measurement of financial position) adalah
- Asset, Sumber daya yang dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan mengalir ke entitas.
- Liability, Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.
- Equity, Kepentingan residual dalam aset entitas setelah dikurangi semua kewajibannya.
- Income, Peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan peningkatan ekuitas, selain yang berkaitan dengan kontribusi dari peserta ekuitas.
- Expenses, Penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atau penipisan aset atau timbulnya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, selain yang berkaitan dengan distribusi kepada peserta ekuitas
Seperti yang ditunjukkan, IASB mengklasifikasikan elemen menjadi dua kelompok yang berbeda. Kelompok pertama yang terdiri dari tiga elemen---aset, kewajiban, dan ekuitas---menggambarkan jumlah sumber daya dan klaim atas sumber daya pada saat tertentu. Kelompok kedua dari dua elemen yang terdiri dari Income dan Expense, dimana dua elemen tersebut menggambarkan transaksi, peristiwa, dan keadaan yang mempengaruhi perusahaan selama periode waktu tertentu.
Kritikan Atas Proses Conceptual Framework
Di Amerika, berbagai kritik ditujukan pada proyek kerangka konseptual Badan Standar Prinsip-prinsip Akuntansi (FASB). Meskipun tidak dapat dikatakan bahwa Proyek Kerangka Konseptual tersebut gagal, paling tidak kerangka konseptual tersebut berjalan atau berkembang agak lambat. Analisis kritik ini akan membantu menjelaskan alasan lambatnya pengembangan kerangka kerja sebelumnya dan menyoroti masalah yang relevan untuk mencapai kemajuan dalam Proyek IASB/FASB saat ini.
Ada dua pendekatan yang dapat kita gunakan dalam analisis kita. pertama adalah dengan menganggap bahwa kerangka konseptual seharusnya merupakan pendekatan ilmiah" yang didasarkan pada metode-metode yang umumnya digunakan dalam penelitian ilmiah. Preskripsi atau observasi akuntansi yang muncul dari pendekatan tersebut harus mampu membenarkan validitas observasi atau preskripsi tersebut berdasarkan logika dan bukti empiris. Kedua adalah pendekatan profesional yang dipusatkan pada pemilihan tindakan yang dianggap paling baik berdasarkan "nilai- nilai prbfesional". Hal ini serupa dengan pendekatan konstitusional dalam menentukan berbagai aturan.
Pendekatan Ilmiah meliputi :
- Deskriptif dan Non Operasional,
- Asumsi Ontologi dan Epistemolog,
- Perputaran Logika (Circularity of Reasoning)
- Disiplin yang Tidak Ilmiah.
Nilai Profesional meliputi :
- Kerangka Konseptual Sebagai Dokumen Kebijakan,
- Nilai Profesional dan Perlindungan diri
Secara umum dapat dikatakan bahwa proyek kerangka konseptual FASB merupakan proyek yang dianggap paling maju dalam menciptakan "konstitusi akuntansi". Kerangka tersebut harus mampu diterima secara umum, menggambarkan perilaku kolektif, dan melindungi kepentingan publik di bidang kegiatan yang dipengaruhi oleh pelaporan keuangan. Dapatkah semuanya dicapai? Kerangka konseptual mungkin tidak mampu menyelesaikan semua rnasalah yang berkaitan dengan penentuan standar akuntansi. Beberapa masalah tersebut, berkaitan dengan aspek pemilihan sosial. Disarankan pengembangan seperangkat standar akuntansi yang dapat diterapkan pada semua alternatif akuntansi yang memuaskan semua pihak tidak mungkin dilakukan. Kerangka konseptual harus dapat dipraktikkan dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan.
Referensi:
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2018). Intermediate accounting: Ifrs edition (Third). John Wiley & Sons, Inc.
Godfrey, J., Hodgson, A., Tarca, A., Hamilton, J., & Holmes, S. (2010). Accounting theory. John Wiley & Sons Australia.