Semakin canggihnya teknologi, semakin bertambah juga aplikasi -- aplikasi modern yang ditampilkan. Dahulu, aplikasi Gojek lah yang pertama muncul, untuk memudahkan penumpang melakukan aktivitasnya.Â
Namun, kian bertambah hari bahkan tahun. Semakin banyak aplikasi -- aplikasi transportasi lainnya yang muncul dengan harga miring. Hal ini tentunya dapat membuat penumpang membandingkan beberapa aplikasi ojol tersebut, untuk mendapatkan harga termurah.
Meski ketatnya persaingan, namun driver Gojek yaitu Bapak Giantoro tetap konsisten dengan pekerjaannya sebagai driver ojol di aplikasi hijau ini. Ia menyebutkan bahwa mau dimanapun berada (komunitas), rezeki itu sudah diatur.Â
Beliau kini sudah bekerja sebagai driver ojol sejak 2 tahun yang lalu. Beliau juga mengatakan bahwa, persaingan dunia bisnis tidak membuatnya larut dalam kompetisi.Â
Selama masih berjalan di satu aspal yang sama. Mereka tetap bisa kompak, sejatinya berada di komunitas yang berbeda. Meskipun dia tau bahwa pekerjaan adalah urusan utama, namun tetap saja jangan melupakan hubungan antarmanusia.
Menurut perkiraan bapak Giantoro, ada lebih dari 20 ribu driver ojol yang aktif beroperasi di Bandung. Mereka bekerja bahkan bisa tiap hari. Rata -- rata pendapatan perhari mereka mencapai Rp300.000 hingga Rp700.000 jika full dilakukan seharian penuh. Meskipun begitu, momen duka pun sering mereka alami.Â
Terkadang ditiap orderan, kerap kali menemui pesanan bodong. Ketika pesanan sudah dekat, mereka tiba -- tiba membatalkan pesan. Ditelfon balik pun terkadang nomornya mati.
Ketika hal tersebut terjadi, mereka hanya bisa pasrah. Mereka tidak dapat menjelaskan kejadian tersebut kepada manajemen. Padahal, poin bisa dikurangi dan akun mereka pun bisa tersuspend apabila beberapa kali di cancel. Namun, bapak Giantoro tetap stay dengan pekerjaannya hingga saat ini sebagai Driver Ojek Online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H