Mohon tunggu...
Raka Pangestu
Raka Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Civil Society

Catch Me If You Can!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Masyarakat Indonesia Bermoral Rendah?

9 Desember 2023   17:03 Diperbarui: 10 Desember 2023   01:51 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia. Potensi untuk menjadi negara maju dan sejahtera sangat besar. Namun, di sisi lain, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang menghambat perkembangan dan kemajuan bangsa. Salah satu masalah yang paling menonjol dan mengkhawatirkan adalah rendahnya moralitas masyarakat Indonesia.

Moralitas adalah ukuran atau standar yang menunjukkan tingkat kebaikan atau keburukan seseorang atau sesuatu. Moralitas mencakup sikap, perilaku, dan tindakan seseorang atau sesuatu dalam berinteraksi dengan dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan. Moralitas juga berhubungan dengan nilai-nilai atau norma-norma yang dipegang teguh oleh seseorang atau sesuatu dalam menjalani kehidupan. Moralitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti agama, budaya, pendidikan, lingkungan sosial, ekonomi, politik, hukum, media massa, dan lain-lain.

Masyarakat Indonesia bermoral rendah dapat dilihat dari berbagai gejala yang muncul di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Beberapa gejala tersebut antara lain adalah:

  • Kurangnya jiwa yang religius pada sebagian besar masyarakat. Agama seharusnya menjadi sumber nilai-nilai moral dan etika yang luhur dan mulia. Namun, banyak masyarakat Indonesia yang tidak memiliki keyakinan religius yang kuat atau tidak menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya. Akibatnya, mereka tidak memiliki rasa takut dan hormat terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan terhadap sesama makhluk ciptaan-Nya. Mereka cenderung bersikap egois, rakus, sombong, durhaka, iri hati, dengki, benci, dan tidak peduli dengan kesejahteraan umat manusia.
  • Keadaan masyarakat yang tidak stabil baik dari segi ekonomi maupun sosial politik. Banyak masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, ketimpangan sosial ekonomi, dan sebagainya. Hal ini menyebabkan mereka tidak memiliki rasa percaya diri, optimisme, dan harapan akan masa depan yang lebih baik. Mereka juga mudah terjerumus ke dalam perilaku negatif, seperti korupsi, narkoba, prostitusi, radikalisme, terorisme, intoleransi, diskriminasi, kekerasan, pergaulan bebas, bullying, tawuran pelajar, penyalahgunaan narkoba, minum minuman keras, dan lain-lain. Hal-hal ini merusak nilai-nilai moral dan etika yang seharusnya menjadi pegangan hidup mereka.
  • Tidak terlaksananya pendidikan moral di dalam rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat. Pendidikan moral adalah proses pembentukan karakter dan kepribadian yang baik dan bertanggung jawab melalui penanaman nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan moral seharusnya dimulai dari rumah tangga, yaitu dari orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka. Kemudian, pendidikan moral dilanjutkan di sekolah, yaitu dari guru sebagai pendidik kedua dan penting bagi siswa-siswinya. Selanjutnya, pendidikan moral diperkuat di masyarakat, yaitu dari tokoh-tokoh masyarakat sebagai panutan dan teladan bagi anggota masyarakatnya. Namun, kenyataannya, banyak masyarakat Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan moral yang memadai dari keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Akibatnya, mereka tidak memiliki pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang nilai-nilai moral dan etika yang baik dan benar.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa rendahnya moralitas masyarakat Indonesia disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu kurangnya jiwa agama pada sebagian besar masyarakat; keadaan masyarakat yang tidak stabil baik dari segi ekonomi maupun sosial politik; serta tidak terlaksananya pendidikan moral di dalam rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan moralitas masyarakat Indonesia, diperlukan upaya-upaya yang komprehensif dan kolaboratif dari semua pihak yang terkait, seperti pemerintah, agama, budaya, pendidikan, media massa, dan masyarakat itu sendiri. Semoga dengan demikian, masyarakat Indonesia dapat menjadi masyarakat yang bermoral tinggi, berakhlak mulia, dan beretika baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun