Mohon tunggu...
Muhamad Rakan Haikal
Muhamad Rakan Haikal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Profil

Manusia terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gebyar Kemerdekaan Bukanlah Ajang Kemaksiatan

14 Agustus 2022   22:31 Diperbarui: 14 Agustus 2022   23:21 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tepat ditanggal 17 Agustus 2022 Indonesia sekarang berusia 77 tahun. Usia yang tidak lagi muda dan pasti memiliki banyak makna serta cerita yang mesti kita petik hikmahnya.

Sungguh rugi sekali, jika dalam memeriahkan kemerdekaan dengan hal-hal yang dapat merusak akidah dan nilai kemerdekaan serta perjuangan dan pengorbanan para pahlawan kita.

Makna dari kemerdekaan itu sendiri adalah kita menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri. Menjadi bangsa yang merdeka sesungguhnya lahir dan batin.

Kesyukuran alhamdulillah, mungkin bentuk rasa syukur kita akan ramai dengan ragam kegiatan-kegiatan yang meriah dan berbahagia.

Akan tetapi, terkadang kita terlena dalam memeriahkan kemerdekaan bangsa yang kita cintai ini dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menodai makna kemerdekaan tersebut.

Seperti contoh kecil dalam pesta rakyat, tak sedikit kretivitas masyarakat dalam memeriahkan hari kemerdekaan itu dengan berlaga atau berpenampilan yang merusak akidah dan menodai makna kemerdekaan, lelaki berpenampilan seperti perempuan, begitupun sebaliknya.

Dan seperti acara yang viral kemarin di Fashion Weeks SCBD dengan tidak malunya anak muda seharusnya mereka sibuk dengan hal-hal yang bermanfaat dan menjaga keutuhan bangsa dan negara dengan akhlak yang baik dan intelektualitas yang bagus. Tapi malah berlaga seperti banci!! 

Sungguh kalaulah kalian sadari bahwa patung Pahlawan kita yaitu Pak Sudirman menangis melihat generasi yang seperti itu.

Ingatlah wahai saudara sebangsa dan seagama!!

Rasulallah saw. pernah bersabda:

''Rasulullah saw. melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki.'' {HR. Bukhari, No.5885}

Dalam lafadz lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

''Allah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita begitu pula wanita yang menyerupai laki-laki.'' {HR. Ahmad, No.3151}

Apakah hal tersebut bukanlah kemaksiatan?!

Contoh lain, ketika dalam memeriahkan kemerdekaan itu tak sedikit di beberapa wilayah masih ada yang mengadakan judi yang berkedok lomba. Dan mengadakan hajatan kemerdekaan yang tak sedikit dihiasi oleh mabuk-mabukan.

Ingatlah saudaraku sebangsa dan setanah air!!

Allah swt. berfirman:

''Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan." (QS Al Maidah: 90).

Tentu saja jika melakukan gebyar kemerdekaan dengan melakukan kemaksiatan, maka para pahlawan kita akan menangis dengan penuh penyesalan. Mereka dahulu mati-matian agar bangsa ini merdeka. Tapi setelah merdeka, para pelanjutnya malah mengkhianati dan menodainya.

Maka dari itu, marilah kita gebyarkan kemerdekaan bangsa yang kita cintai ini dengan bentuk rasa syukur kita kehadirat Illahi Rabbi karena dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi: ''Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.''

Sesungguhnya kita diingatan dalam UUD 1945 tersebut bahwa kemerdekaan itu ialah rahmat dari Allah Sang Maha Penyang dan Maha Kuasa.

Maka bentuk rasa syukur harus kita buktikan dengan menjadi rakyat yang senantiasa berketuhanan Yang Maha Esa, dan melakukan gebyar kemerdekaan dengan tidak melanggar norma agama dan bangsa.

Sesungguhnya itulah gebyar kemerdekaan yang mesti kita ramaikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun