"Mengapa pagi-pagi sudah makan?" Jawabannya: "Biar kuat dan punya tenaga." Kemudian ditanya lagi: "Untuk apa kamu kuat?" Jawabannya: "Untuk mencangkul sawah." Kemudian ditanya lagi: "Untuk apa mencangkul tanah?" Jawabannya: "Untuk menanam padi." Kemudian ditanya lagi: "Untuk apa menanam padi?"Â
Jawabannya: "Untuk makan."Â
Ternyata kehidupan dunia itu seperti Korsel, tidak ada ujungnya. Karena itu, hendaklah manusia sadar bahwa harta dan kekayaan bukanlah tujuan hidup, tetapi sarana hidup. Akhir dari perjalanan hidup harus kembali kepada Allah.
Tujuan akhir adalah akhirat.
"Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 281)
"Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 28)
Wallahu'alam
____
Oleh Rakan Haikal, dikutip dari buku "Manusia dan problematika hidupnya" Karya KH. Aceng Zakaria (Ketua PP. Persis)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H