Mohon tunggu...
Raka M Rayhan
Raka M Rayhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Relevansi Kapitalisme Sebagai Ideologi

22 September 2024   23:19 Diperbarui: 22 September 2024   23:44 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapitalisme sering dipahami sebagai salah satu sistem ekonomi dominan di dunia, namun perdebatan tentang apakah kapitalisme dapat disebut sebagai ideologi atau hanya sebatas sistem ekonomi masih terus berlanjut. Kapitalisme, dalam esensi utamanya, merujuk pada sistem di mana alat-alat produksi dimiliki secara pribadi dan pengambilan keputusan ekonomi dilakukan melalui mekanisme pasar. Meski demikian, muncul pertanyaan: Apakah kapitalisme hanya sebuah sistem ekonomi atau juga sebuah ideologi?

Dalam ranah ekonomi, kapitalisme sering kali diidentikkan dengan kebebasan pasar, hak milik pribadi, dan kompetisi. Gagasan ini dikaitkan dengan pemikiran Adam Smith, seorang filsuf dan ekonom asal Skotlandia, yang melalui bukunya “The Wealth of Nations” (1776), mengembangkan konsep "pasar bebas". Adam Smith tidak pernah menggunakan istilah "kapitalisme", apalagi menyebutnya sebagai ideologi. Baginya, pasar bebas adalah mekanisme yang paling efisien untuk meningkatkan kesejahteraan manusia, di mana individu diberikan kebebasan untuk mengejar kepentingan pribadinya yang, melalui "tangan tak terlihat", akan menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Namun, seiring berkembangnya kapitalisme, kritik mulai muncul, terutama dari kalangan yang dipimpin oleh Karl Marx. Marx melihat kapitalisme sebagai sistem yang menguntungkan pemilik modal (borjuis) dengan cara mengeksploitasi kelas pekerja (proletar). Di sinilah titik pembeda antara pandangan Smith dan Marx. Bagi Marx, kapitalisme lebih dari sekadar sistem ekonomi, tetapi juga merupakan mode of production yang menstrukturkan hubungan kekuasaan dalam masyarakat. 

Dalam analisis Marx, kapitalisme menciptakan ketimpangan kekayaan yang mendalam, di mana keuntungan dikumpulkan oleh segelintir pemilik modal, sementara mayoritas kelas pekerja terperangkap dalam kondisi upah rendah dan eksploitasi. Dari sini, muncul istilah "kapitalis" yang digunakan untuk merujuk kepada mereka yang mengendalikan modal dan mengeksploitasi buruh.

Dapat kita simpulkan bahwa kapitalisme adalah mode produksi bukan suatu ideologi, dan bisa kita simpulkan pula pengertian kapitalisme adalah mode produksi yang ditujukan untuk pencapaian keuntungan setinggi- tingginya yang didapat melalui proses produksi dengan menekan biaya seminim mungkin Biaya seminim mungkin tersebut didapat dari penekanan upah pekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun