Mohon tunggu...
Raka M Rayhan
Raka M Rayhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah UIN Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surya Yang Terkubur

13 September 2024   11:09 Diperbarui: 13 September 2024   11:20 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Surya pernah terang,
Menyalakan nyala di dada,
Menggugah langit dengan cahaya,
Mengusir malam yang diam tak berkata.

Tapi kini ia tenggelam di balik senja,
Terkubur di tanah waktu yang sunyi,
Di mana harapan terserak jadi abu,
Dan api mimpi perlahan membeku.

Semangat yang dulu gemuruh bagai badai,
Kini hanyut di samudera sunyi,
Mimpi besar yang terjaga di malam panjang,
Telah layu, hilang dalam kepedihan yang hampa.

Oh, surya yang terkubur di langit jiwa,
Di manakah cahayamu kini?
Apakah kau akan bangkit kembali,
Atau tetap tertidur dalam kelam yang abadi?

Namun mungkin, di balik kuburan cahaya,
Ada sisa bara yang tak pernah mati,
Menunggu nafas baru yang lembut,
Untuk kembali menyalakan siang di hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun