Dia juga menemukan komopas, namun kompas tersebut berputar terus menerus tanpa henti, di sini Arga menyadari tempat ini memiliki medan magnet yang luar biasa kuat.
Arga kemudian melanjutkan perjalanannya drngan Flintlock dan senter di tanganya, dia lalu menemukan mayat lainya kali ini dia lebih kaget dari sebelumnya... mayat itu sama... masih baru tetapi mayat itu menggunakan armor ksatria abad 12 seorang ksatria templar, dia mengabaikan mayat itu karena armornya terlalu berat untuk ia lepaskan.
Semakin dalam dia menjelajah semakin banyak mayat yang ia temui mulai dari pasukan jerman pada pd 2, pasukan modern, pasukan kemerdekaan, dan bahkan pasukan pada zaman majapahit juga ada, masih banyak lagi pasukan dari potongan sejarah di gua tersebut yang ia tidak ketahui atau hilang dari sejarah.
Semakin ia masuk semakin dalam semakin terlihat gua tersebut adalah buatan tangan sampai dia datang ke bagian gua yang memiliki struktur bangunan dan Agra, tercengang bingung dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan temuanya itu.
Bangunan tersebut jelas melawan fisik dan gravitasi itu melayang dengan suara dengungan ia mengira itu adalah magnet tetapi itu sebua ti patahkan ketika ia melempar bagian armor besi dari mayat di sisinya... itu tidak menempel atau terdorong kemanapun, itu hanya melayang tanpa penjelasan yang logis.
Bangunan itu tidak mirip dengan apapun di dunia itu sangatlah abstrak tapi entah bagaimana itu juga indah dengan caranya sendiri, dia tidak bisa masuk karena itu melayang terlalu tinggi jadi dia melanjutkan perjalananya menuju lorong lainya, keadaan gua semakin lama semakin gelap dia tidak takut temoat sempit tetapi perasaan tidak nyaman itu mulai ia rasakan.
Rasanya ia kesulitan bergerak padahal ruangan begitu lega, sukit bernafas padahal udara di semitarnya banyak dan dia mendengar suara suara bergema, di memutuskan untuk duduk dan beristirahat sebentar, ada perasaan takut, putus asa dan lelah di matanya dia merangkul mrnjadi sebuah bola di sisi lorong gua, dia berharap ini semua hanyalah mimpi belaka.
Tidak lama Arga berdiri kemudian melihat sosok hitam di ujung lorong mendekarinya, makluk itu terlihat seperti manusia dengan mata putih menyala dan gigi kuning kotornya itu mendekat ke arah Arga dia berjalan perlahan seperti orang incang tubuhnya terkoyak dan hitam arang, suara nafas berat dan terdesak darinya begitu menghantui, "siapa kau ! M-mundur... p-pistol ini terisi !"
Makluk itu tidak berhenti dan Arga secara asal menembaknya, suara desisan bubuk besiu dari Flintlock nya dan di ikuti suara ledakan keras terdengar bergema ke seluruh bagian gua, telinga Arga berdering karena hal ini, namun makluk itu jatuh mati sebelum meleleh dan menyatu dengan tanah.
Nafasnya menjadi tidak karuan dia berusaha menahan semua perasaan kuat ini, perasaan takut dan tidak tahu aoa yang harus ia lakukan menyelimutinya layaknya selimut
Setelah 10 menit Arga berhasil menenangkan diri dia pun melihat bekas mayat dari makluk itu... tidak ada lagi sisa itu telah menyatu dengan tanah.