Mohon tunggu...
Puput Raka Herawan
Puput Raka Herawan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya seorang penyuka linguistik namun sedang menjalani studi untuk menjadi fiskus digojlok dalam alunan musik metal dan pemikiran radikal

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Isu dan Teknik Penulisan

20 Maret 2011   02:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:37 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu sebuah isu?
Bagaimanakah suatu keadaan dikatakan sebagai sebuah isu?

Lalu mengapa sebuah isu perlu dibahas?

Banyak hal yang mungkin kita dapati setiap harinya mengenai berbagai aspek kehidupan di dunia. Entah politik, budaya, sosial, pendidikan dan lain sebagainya. Nah, apa yang menjadi intinya, kita terkadang hanya mengacuhkan saja sesuatu yang kadang setiap harinya selalu ada di sekitar kita. Saat kita berangkat kuliah misalnya. terdapat keramaian di jalan raya. Setelah itu, di dalam kampus, sebuah mobil milik salah satu mahasiswa terbakar. Lalu, saat di dalam kelas, kita dapati ulangan atau kuis yang mendadak dimana materinya melenceng jauh dari apa yang telah diajarkan.

Inilah yang kan menjadi awal daripada isu, yaitu masalah. Masalah-masalah yang berawal dari masalah pribadi, lalu kelompok, masyarakat, dan hingga menuju masalah negara atau dunia. Suatu masalah kecil apakah pantas diabaikan bila nanti akan menimbulkan suatu masalah yang besar, di dalam lingkup yang lebih besar pula???
Tentunya tidak. Kita sebagai mahasiswa harus mampu untuk memulai suatu pergerakan untuk menuju suatu perubahan, kawan. Nah, kita sering melihat acara televisi mengenai masalah kecil saja, cobalah untuk membahasnya dengan teman kita, atau dengan kita kemas dalam bentuk suatu artikel misalnya dan kita publikaskan di mading atau dalam media cetak, guna mendapat perhatian dari orang lain. Dan, akhirnya inilah yang melahirkan isu.

Isu adalah suatu hal atau masalah yang sering diperbincangkan, dibahas, maupun diperdengarkan. Gosip, mainan, musim buah, dan lain sebgainya walau hal kecil namun sering diperbincangkan, meski dalam kalangan sendiri, itu tetap sebuah isu. Namun disebut isu internal, isu untuk golongan.

Isu-isu besar yang perlu mendapat perhatian yaitu isu eksternal ternyata sampai saat ini tidak dapat dihitung jumlahnya dengan hitungan jari. Mengapa demikian??? Karena dimulai dari sebuah permasalahan kecil yang tanpa suatu perhatian dan malah diabaikan. Masalah-masalah yang akhirnya menjadi sebuah masalah besar dalam lingkup besar dan berdampak besar pula. Ini harus diperbincangkan. Bukan sekadar diobrolkan, namun perlu suatu pembahasan dan analisis secara ilmiah. Pemecahan ini dapat dilihat dalam bentuk suatu hasil dari pembahasan, yang dapat berbentuk suatu saran, kritik, dorongan, dan juga AKSI.

Mengapa aksi disini saya tekankan??? Karena aksi adalah tindakan akhir ketika apa yang telah kita usahakan untuk memberi jalan keluar suatu permasalahan hanya diabaikan, dianggap remeh, dan bahkan dicemooh. AKSI menunjukkan suatu analisa nyata suatu pemberian saran kepada mereka kalangan yang bisu, yang tuli, dan tidak memperhatikan suatu masalah. DAN MEMANG EFEKTIF!!!

Kembali ke dalam pokok judul, berlanjut mengenai teknik penulisan, disini hanya sekadar mengapa kita harus menulis, motivasi untuk menulis, dan apa yang terkadang menghambat kita untuk menulis. Pembahasan teknik penulisan akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan yang akan datang.

Mengapa kita harus menulis??? Menulis itu penting. Sejak TK, kita sudah harus bisa menulis, berlanjut SD, kalau kita ingin mengerjakan PR, kita harus bisa menulis, SMP dan SMA, belajar mengenai proposal tentunya kita juga harus menulis. Terlebih lagi, sebgaia mahsiswa seperti sekarang, tidak menulis=bukan mahasiswa. Tetapi, menulis dalam konteks kalimat sebelumnya, adalah menulis dalam arti sebenarnya... HHeee...hheee.... Ya memang kita harus bisa menulis, kalau tidak mungkin kita tidak lulus SD malahan...

Menulis dalam bahasan kali ini adalah menulis untuk karya, menulis dengan baik, menulis dengan benar, dan menulis untuk kemajuan..

Karya yang kita hasilkan dari menulis dapat berbentuk puisi, lagu, cerita, maupun dalam bentuk lain. Teknik menulis baik dan benar menurut EYD akan dibahas lebih lanjut. Berlanjut mengenai motivasi untuk menulis. Menulis itu dapat menghasilkan uang jika kita mampu berlaku sebgai seorang profesional. Karya yang kta hasilkan dimuat dalam media tentunya akan mendapat honor, lalu membuat buku yang nantinya menjadi BEST SELLER, tentunya sangat membanggakan, dan kita akan kaya. Kaya dan akan bersedekah tentunya...  :)

Menulis dapat membuat kita dikenal. Dengan dikenalnya karya, maka dikenalnya pengarangnya, dan maka kita dapat lebih mudah untuk berkarya, seperti di atas, memberi masukan mengenai isu, tentunya akan lebih diperhatikan. Sebenarnya masih ada lagi yang memotivasi kita untuk menulis, tergantung pribadi MASING-MASING...

Yang menghambat kita untuk menulis yang paling sering adalah tidak percaya diri, lalu ditolaknya karya kita di media, kurangnya sarana dan prasarana, pemikiran terhambat karena tidak ada bahan, dan takut rugi karena biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak dari yang didapat..

Kesimpulannya, isu = masalah yang sering dibicarakan dan perlu dibahas untuk dicari suatu solusi
menulis = salah satu jalan untuk mempublikasikan hasil pembahasan suatu ISU

Puput Raka Herawan

Pondok Karya, Bintaro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun