Mohon tunggu...
Puput Raka Herawan
Puput Raka Herawan Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya seorang penyuka linguistik namun sedang menjalani studi untuk menjadi fiskus digojlok dalam alunan musik metal dan pemikiran radikal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa : Kekasihku Adalah Anugerah

19 Maret 2011   11:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:38 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="400" caption="diambil dari google.com"][/caption] Ya Allah... Pertama, hamba ucapkan terima kasih atas nikmat yang sampai detik ini masih Engkau berikan, hingga aku masih mampu untuk berdoa memohon ampunan dan meminta hanya kepada-Mu. Yang kedua, hamba mungkin menyadari bahwa hamba belum bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan hingga detik ini. Engkau telah memberi hamba ujian-ujian yang membuat hamba mengubah diri menuju lebih baik. Ada kalanya, saat ini Engkau uji hamba kembali. Dan hamba akan berusaha. Hamba harus belajar untuk lebih mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan, agar kenikmatan yang Engkau berikan tidak hilang. Hamba menyadari sebuah kehilangan, seorang yang hamba sayangi, mungkin juga karena kesalahan hamba pula. Oleh karena itu, Ya Allah, Rabb-ku Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, hamba tidak akan menyia-nyiakan dia, tolong sampaikan sejuta sayangku untuknya. Doaku kepada-Mu agar Engkau menjaga dia, entah dalam dinginnya malam atau dalam kondisi apapun. Karena hamba tahu Engkau lebih menjaga dia daripada hamba-Mu yang lemah ini. Tetapi, hamba mengajukan pinta. Mohon hamba engkau kirimkan kembali anugerah itu, yaitu dia, dan hamba yakin, hamba akan menjaganya pula. Mohon sampaikan maaf hamba kepadanya, Ya Allah. . Hamba hanya bisa pasrah, setelah berusaha. Terima kasih. .. Puput Raka Herawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun