Mohon tunggu...
Raka Artha
Raka Artha Mohon Tunggu... -

Hanya seorang mahasiswa yang tak ada bakat menulis, ia menulis dengan jiwanya yang ikut terbawa dalam setiap tulisan yang ia tulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ironisnya Teknik Sipil

4 Januari 2017   01:02 Diperbarui: 4 Januari 2017   01:24 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknik Sipil atau bahasa kerennya Civil Engineering adalah profesi yang mempunyai tugas menbangun sebuah bangunan dengan memastikan hal hal yg perlu diperhatikan agar bangunan tersebut utuh dan tidak roboh, rusak, atau hancur.

Bagi saya sendiri, pekerjaan seperti itu tentulah berat. Mereka (Pekerja Teknik Sipil) harus benar benar teliti dengan bangunan yang sedang dibangunnya. Jika ada kesalahan sedikit, tentu resikonya tidak kecil. Bisa jadi satu komponen saja yang salah. Akan merobohkan bangunan tersebut. 

Berbeda dengan Arsitek, Arsitek adalah profesi mendesain suatu bangunan agar memiliki citra keindahan disetiap sudutnya, baik desain dalam ruangan maupun luar ruangan.

Kedua profesi ini saling berhubungan erat satu sama lain, jika ada proyek membangun suatu bangunan, maka kedua profesi inilah yang menjadi 'kunci' dari bangunan tersebut. Simpelnya, mulai dari pengerjaan desain bangunan oleh Arsitek, lalu saat pengerjaannya Teknik Sipil lah yang merealisasikan bangunan tersebut agar utuh sesuai dengan desain yg dibuat.

Namun ada sedikit keironisan yang harus dihadapi para Teknik Sipil, yaitu saat seseorang melihat suatu bangunan tersebut bagus dan keren, maka Arsiteknya lah yang akan dipuji "Arsitektur bangunannya indah banget, arsiteknya siapa sih?". Tetapi jika bangunan yang dibuat roboh atau tidak kuat maka disini yang disalahkan orang orang adalah Teknik Sipilnya "Baru kena gempa sedikit aja udah roboh, siapa sih Teknik Sipilnya?". Ironisnya disini adalah sedikit sekali Teknik Sipil mendapat pujian dari masyarakat pada umumnya.

Maka pertanyaannya bagaimana mengubah cara pandang masyarakat yg melihat bangunan yang megah tidak hanya memuji Arsiteknya namun juga Teknik Sipil. Karena jika tidak ada Teknik Sipil, bangunan tersebut tidak ada dan tidak terealisasikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun