Mohon tunggu...
Raka Agung Octavernando
Raka Agung Octavernando Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Universitas Brawijaya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa UB Mengikuti Petik Laut Larungan Guna Melestarikan Tradisi Masyarakat Desa Pujiharjo

19 Agustus 2023   02:29 Diperbarui: 19 Agustus 2023   02:34 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Pujiharjo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa Pujiharjo memiliki sumber daya alam yang melimpah, terutama dalam bidang pariwisata, salah satunya adalah pantai. Pantai Sipelot merupakan pantai yang cukup terkenal di Desa Pujiharjo. Tak hanya sebagai tempat pariwisata, Pantai Sipelot juga menjadi tempat dilaksanakannya sebuah tradisi yang rutin dilaksanakan masyarakat setempat setiap tahunnya. Tradisi ini kerap kali dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas berkah hasil laut yang melimpah diperoleh oleh para nelayan dan dinikmati oleh masyarakat Desa Pujiharjo. Tradisi tersebut dikenal dengan nama Petik Laut Larungan. Petik Laut Larungan merupakan salah satu tradisi masyarakat pesisir pantai Desa Pujiharjo. Petik Laut Larungan dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali yang bertepatan pada 1 Muharram atau 1 Suro. Dalam kegiatan ini, semua orang boleh mengikutinya baik masyarakat Desa Pujiharjo itu sendiri maupun masyarakat luar Desa Pujiharjo dan tidak terdapat larangan yang menjadi pantangan untuk dilakukan.

Pada tahun ini, Petik Laut Larungan di Desa Pujiharjo dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Juli 2023. Petik Laut Larungan dilaksanakan secara meriah dan tak lupa semua masyarakat Desa Pujiharjo turut hadir guna membantu menyukseskan kegiatan tersebut termasuk mahasiswa yang mengikuti program Mahasiswa Membangun 1000 Desa atau MMD 1000-D Universitas Brawijaya di Desa Pujiharjo. Pada kegiatan Petik Laut Larungan, mahasiswa UB berkesempatan untuk meliput dan mengikuti semua rangkaian kegiatan hingga melarung sesaji ke tengah laut Pantai Sipelot.

Berdasarkan wawancara dengan masyarakat setempat pesisir Pantai Sipelot, diketahui bahwa dalam kegiatan Petik Laut Larungan terdapat sesaji yang disebut dengan “Pecok Bakal'' yang nantinya akan dilarung ke tengah laut Pantai Sipelot, larung sendiri berarti ditenggelamkan. Sesajen atau Pecok Bakal terdiri atas berbagai macam seserahan, seperti kepala sapi, tumpeng, iber-iber (burung), jajanan, kembar mayang, dan lain sebagainya. Sesajen “Pecok Bakal” biasanya dibuat oleh para nelayan Pantai Sipelot secara gotong-royong dengan disertai doa-doa keselamatan dan rezeki berlimpah yang ditujukan untuk para nelayan Pantai Sipelot.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Menurut informasi masyarakat pesisir Pantai Sipelot, pencetus tradisi ini adalah Alm. Bapak Parman yang menjadikan tradisi Petik Laut Larungan sebagai agenda rutin setiap satu tahun sekali bagi masyarakat Desa Pujiharjo. Petik Laut Larungan biasanya dilaksanakan bertepatan dengan HUT Desa Pujiharjo dan menjadi salah satu rangkaian wajib dari banyaknya acara HUT di Desa Pujiharjo. Seperti halnya pada tahun ini, Petik Laut Larungan dilaksanakan 4 hari setelah rangkaian acara HUT yang pertama yaitu “Encek-Encek”. 

Sebanyak 75% nelayan pesisir Pantai Sipelot turut ikut serta dalam tradisi Petik Laut Larungan tahun ini dengan melibatkan perahu mereka masing-masing yang telah dihias sebelumnya. Di sisi lain, bagi nelayan yang tidak ikut berpartisipasi sama sekali akan ada sanksi atau denda sesuai kesepakatan yang telah dibuat. Dengan kata lain, tradisi ini wajib diikuti oleh seluruh nelayan Pantai Sipelot dengan tujuan untuk kebaikan dan kelancaran para nelayan selama mencari ikan. Salah satu aturan bagi para nelayan sebelum tiba hari dilaksanakannya Petik Laut Larungan ini adalah mereka dilarang untuk melaut selama 3 hari sebelum pelaksanaan dan barangsiapa yang melanggar peraturan tersebut akan dikenakan denda sesuai dengan kesepakatan bersama ketua nelayan.

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)
Dana yang digunakan dalam tradisi Petik Laut Larungan ini biasanya berasal dari uang pribadi masyarakat terutama nelayan Pesisir Pantai Sipelot yang diambil dari beberapa persen penghasilan mereka selama bekerja mencari ikan. Dana tersebut dikumpulkan selama satu tahun terhitung dengan patokan dari 1 Suro tahun sebelumnya ke 1 Suro tahun berikutnya. Namun untuk tahun ini, pelaksanaan tradisi Petik Laut Larungan juga mendapat sumbangan dana dari Pemerintah Desa Pujiharjo dan setempat. 

(Dokumentasi Pribadi)
(Dokumentasi Pribadi)

Selain rangkaian inti berupa larungan sesajen ke tengah laut, acara Petik Laut Larungan juga dimeriahkan dengan beberapa hiburan rakyat salah satunya tari jaranan yang disaksikan oleh seluruh masyarakat yang hadir dan beberapa tamu kehormatan seperti pada tahun ini dihadiri oleh Wakil Bupati Kab. Malang serta beberapa tokoh penting lainnya. Hal ini membuktikan bahwa tradisi Petik Laut Larungan merupakan salah satu tradisi khas yang wajib untuk selalu dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun