Mohon tunggu...
Rakaa
Rakaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai komedi berhobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melestarikan Budaya Sunda di Tasikmalaya Untuk Generasi Muda

28 Desember 2024   17:50 Diperbarui: 28 Desember 2024   17:50 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tasikmalaya,28 Desember 2024

Melestarikan budaya sunda di Tasikmalaya untuk generasi muda
Zaman boleh berkembang namun tindakan kita dalam melestarikan kebudayaan yang kita miliki juga harus ikut berkembang, jangan sampai perkembangan zaman tersebut membawa pengaruh buruk dalam pelestarian kebudayaan. Ketika kita bisa berpikir secara worldwide, tentunya kita akan menjadi lebih terbuka untuk melihat dunia luar dan itu akan memperluas wawasan kita. Sehingga kita tetap bisa mengetahui perkembangan seperti apa saja yang terjadi dan apa dampak dari perkembangan tersebut. Namun, sebagai warga masyarakat yang baik, kita dituntut agar bisa menyaring hal-hal yang kita dapatkan dari dunia luar. Kita harus bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Sehingga kita dapat menerapkan hal-hal baik tersebut tanpa harus terkena dampak negatif dari dunia luar. Hal ini penting sekali untuk diperhatikan apalagi diera globalisasi saat ini. Budaya Sunda merupakan salah satu kekayaan budaya Nusantara yang memiliki ciri khas dalam bahasa, kesenian, tradisi, dan filosofi hidup. Tasikmalaya, sebagai salah satu daerah di Jawa Barat, memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya Sunda. Namun, di time globalisasi dan digitalisasi ini, budaya Sunda di Tasikmalaya menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam memastikan generasi muda tetap mencintai dan melestarikan budaya tersebut.
Budaya sunda memiliki ciri khas yang membedakan dari budaya lainnya, salah satu elemen yang paling dikenal yaitu bahasa sunda, yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat di jawa Barat, termasuk di daerah Tasikmalaya pun masyarakat sini menggunakan bahasa sehari-harinya dengan bahasa sunda. Selain bahasa,musik tradisional pun menjadi bagian penting dalam kebudayaan ini. Alat musik tradisional seperti halnya angklung,kecapi dan gamelan menjadi alat musik tradisional yang sering digunaakan disaat upacara adat maupun pertunjukan seni lainnya. Angklung menjadi warisan budaya dunia yang sudah diakui oleh UNESCO pada tahun 2010,menjadikannya simbol global dari kekayaan budaya sunda.
Meskipun memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, upaya pelestarian budaya Sunda di Tasikmalaya menghadapi berbagai tantangan, di antaranya seperti Pengaruh Globalisasi dan Modernisasi Masuknya budaya asing melalui media digital dan hiburan global sering kali menggeser minat generasi muda terhadap budaya lokal,kurangnya Pendidikan Budaya di Sekolah seperti Mata pelajaran muatan lokal seperti bahasa Sunda dan kesenian tradisional seringkali mendapat porsi yang minim dalam kurikulum pendidikan formal,kurangnya Kesadaran dari Generasi Muda banyak anak muda yang menganggap budaya tradisional sebagai sesuatu yang kuno dan kurang relevan dengan kehidupan modern.
Arus globalisasi yang membawa pengaruh budaya asing dapat mengikis kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal. Dengan memahami dan melestarikan budaya Sunda, generasi muda dapat lebih selektif dalam menyerap pengaruh asing tanpa harus kehilangan identitas budayanya. Tantangan dalam Melestarikan Budaya Sunda di TasikmalayaTasikmalaya, sebagai salah satu daerah di Jawa Barat, memiliki kekayaan budaya Sunda yang beragam. Kurangnya Pengajaran di Sekolah muatan lokal budaya Sunda di sekolah masih terbatas dan kurang mendalam.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, beberapa strategi dapat diterapkan dengan integrasi teknologi menggabungkan elemen budaya Sunda dengan teknologi modern, seperti pembuatan aplikasi permainan tradisional atau konten digital edukatif, dapat menarik minat generasi muda,selain itu bisa juga dengan melalui media mengenalkan budaya sunda dengan membuat seperti konten edukasi di media youtube,instagram,twitter,facebook, dengan itu kita bisa berbagi pengetahuan tentang musik dan tari sunda yang dapat diakses oleh audiens yang lebih luas,termasuk generasi muda yang lebih dekan dengan teknologi,Kolaborasi dengan Pemerintah  dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk pendanaan, fasilitas, dan promosi akan memperkuat upaya pelestarian budaya, Penyelenggaraan Festival Budaya secara rutin dapat menjadi sarana edukasi dan hiburan yang efektif untuk mengenalkan budaya Sunda kepada masyarakat luas. "Melestarikan budaya Sunda bukan sekadar tugas pemerintah atau budayawan, tetapi tanggung jawab kita semua untuk menjaga identitas dan warisan leluhur." – Aditya Roihan, Aktivis Budaya Sunda.
Pelestarian budaya Sunda di Tasikmalaya memerlukan kerjasama antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas budaya, dan generasi muda itu sendiri. Dengan pendekatan yang inovatif dan adaptif, nilai-nilai luhur budaya Sunda dapat terus diwariskan dan dijaga keberlangsungannya di tengah dinamika zaman.  Selain itu pentingnya peran orang tua terhadap pelestarian budaya sunda ini menjadi salah satu cara agar kebudayaan sunda terus turun temurun,karna orang tua adalah pendidik pertama bagi anak-anak mereka dalam mengenalkan nilai budaya sunda.
Melalui dengan berbagai upaya tersebut,diharapkan generasi muda Tasikmalaya dapat terus melestarikan dan menyebar luaskan budaya sunda kepada dunia. Generasi muda memilki tanggung jawab besar dalam menjaga dan mengembangkan kebudayaan sunda itu sendiri agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.dengan memadukan pelestarian tradisi dan inovasi modern,budaya sunda dapat terus berkembang tanpa kehilangan esensinya.   Selain menjadi identitas bangsa,kebudayaan juga bisa menjadi daya tarik pariwisata yang membawa manfaat ekonomi bagi daerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun