Review Jurnal Ilmiah
Nama : I Kadek Raka Pramana
Nim : 2012091007
Jurusan : Filsafat Timur
Nama Jurnal : GENTA HREDAYA Volume 4 No 2 Oktober 2020
Judul Artikel :Â FILSAFAT KETUHANAN PERSPEKTIF RMNUJA
Kajian Teks Vedrtha-Sagraha dan r-Bhya
Penulis : Ni Kadek Surpi
Metode : Penelitian pada teks ini dilakukan dengan metode kualitatif yang memperhatikan dimensi kedalaman (depth dimension). Interpretasi dilakukan mengikuti teori interpretasi Paul Ricoeur dengan analisis data menurut pola analisis isi Ethnographic Content Analysis (ECA).
Isi Artikel :Â
Pengetahuan tentang filsafat ketuhanan termasuk dalam bagian janakanda.
Sistematika terhadap pemikiran- pemikiran Upanisad dilakukan oleh Bdaryana dengan menyusun Brahma- Stra atau Vednta Stra yang menjadi pustaka rujukan bagi sistem filsafat Vednta.Semua sistem ini sebenarnya didasarkan atas pandangan yang satu atau yang lainnya dari aliran pemikiran Vednta yang disebut oleh Bdaryana dalam Stra- nya. Lima crya besar ini setuju bahwa Brahman adalah penyebab alam semesta ini dan pengetahuan tentang-Nya menuntun pada pembebasan akhir yang memang merupakan cita-cita yang ingin dicapai; juga dalam keyakinan bahwa Brahman itu hanya dapat diketahui melalui naskah dan bukan melalui pola berpikir (Saha, 2019). Tetapi diantara mereka sendiri mereka berbeda mengenai sifat dari Brahman, sifat penyebab dari hubungannya dengan alam semesta ini, hubungan roh individual dengan-Nya, dan keadaan roh pada saat pembebasan.Â
Pemahanan konsep Tuhan dengan penalaran sangat membantu untuk jaman ini dibandingkan menggunakan dogma dan apologi. Sehingga, filsafat ketuhanan sesungguhnya dapat menjadi kekuatan dari Sanatana Dharma atau yang kini populer disebut sebagai agama Hindu atau Hindu Dharma. Dalam Hindu, debat dan diskusi tentang Tuhan bahkan dilakukan oleh para Rsi, para crya sejak jaman lampau. Tradisi intelektual inilah yang justru telah memperkuat SanatanaÂ
Dharma. Ketika serangan Buddha, yang meninggalkan Veda, meniadakan ritual bahkan menafikan konsep Tuhan, ri Sankara bangkit dengan konsep ketuhanan Advaita-nya, melawan doktrin Budha dan mengembalikan orang-orang ke pangkuan Sanatana Dharma. Iman dalam Hindu tidak mematikan nalar atas dasar kebenaran yang datang dari otoritas keilahian (Surpi A, 2019).
Rmnuja yang membangun konsep filsafat Viistdvaita atau monisme yang memiliki sifat-sifat berupaya mendamaikan dan melakukan rekonsiliasi dua konsep besar dalam Vedanta yang terkait dengan konsep Brahman yakni Saguna dan Nirguna. Konsep ini secara jelas terdapat dalam dua karyanya yakni Vedrtha-Sagraha dan r-Bhya yang membangun konsep ri Vaisnava.transpersonal yang dikaitkan dengan bentuk yang tepat (svarupa) Brahman dan atribut pribadi yang terkait dengan bentuk ilahi (divya rupa) Brahman Rmnuja mempertegas doktrin mahvkya Tat tvam asi, Thou art that, merujuk pada ketunggalan vara."Tat Tvam Asi" merujuk pada ketunggalan vara.
Objek Formal : Ilmu filsafat dan ketuhanan
Objek Material : Pandangan acharya ramanuja terhadap filsafat ketuhanan
Pandangan Pendidikan : Melalui artikel ini dapat dipelajari bahwa pemahanan konsep Tuhan dengan penalaran sangat membantu untuk jaman ini dibandingkan menggunakan dogma dan apologi. Sehingga, filsafat ketuhanan sesungguhnya dapat menjadi kekuatan dari Sanatana Dharma, mengajarkan kita untuk beriman itu tidak ngawur, tidak membabi buta. Bahwa beriman kepada Tuhan berarti terus mencari pengertian tentang Tuhannya.
Kelebihan :Â
Artikel ini membahas secara meluas dan mendalam mengenai pemikiran Acarya Ramanuja terhadap filsafat ketuhanan dalam Teks Vedrtha-Sagraha dan r-Bhya.
Kekurangan : Ada beberapa kata atau kalimat yang memang kurang saya pahami karena memang dalam Pustaka agama pun sebuah kalimat  dapat bermakna ganda atau lebih,