Mohon tunggu...
Raka Firnado Pratama
Raka Firnado Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sastra Indonesia

Belajar menghargai dan melewati semua dengan Yaudah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Gaya Bahasa Pengunjung Kampoeng Gallery

21 Mei 2021   13:36 Diperbarui: 21 Mei 2021   14:25 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengetahui Pasar Kebayoran Lama ? pasar dengan kesemrawutannya yang terkadang membuat jengkel para pengendara dengan kemacetan serta hiruk pikuk pedagang disisi jalan, banyak gerobak lalu lalang menyebrang sesuka hati pengendara motor yang melawan arah dan angkutan umum yang singgah dan tak kunjung pergi jika belum penuh muatannya. 

Sisi lain dari Pasar Kebayoran adalah Stasiun Kebayoran, Stasiun Kebayoran sendiri mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam segi insfratruktur. 

Stasiun ini biasa tempat pemberentian dan pemberangkatan masyrarakat yang tinggal di area Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan dan sekitarnya.

Dari sisi stasiun mungkin tidak banyak orang mengetahui, tepatnya sisi utara Stasiun Kebayoran. Selintas mungkin orang tidak akan menyadari keberadaan Hiddem Gem dari Kabayoran Lama ini, jika melewatinya hanya akan menemukan kios loak dan pedakang loak trotoar. 

Di sisi itu ada lokasi yang cukup unik dan nyentrik yang mengusung gaya retro, banyak yang menyebutnya "Kampoeng Gallery" atau "Kaller" didalamnya juga terdapat beberapa barang antik yang terkadang dijual oleh pedagang disana, lalu disulap oleh Om Ivan yang menjadikan lokasi itu sebagai semi cafe yang mungkin orang berfikir "masa iya ada?!". Untuk makanan dan minumnnya juga lengkap dari segi makanan berat sampai ringan.

Banyak pemuda-pemuda yang menjadikan tempat ini sebagai destinasi tempat berkumpul dikala malam hari, dimana gaya bahasa yang digunakan pemuda ini banyak kata-kata baru didengar oleh beberapa kalangan. 

Contoh saja "Ngab" yang berasal dari kata "Bang", "Bang" sendiri berarti kakak laki-laki yang digunakan oleh masyarakat Jakarta terutama mereka yang bersuku Betawi. 

Memang beberapa kata yang digunakan pemuda di Jakarta khususnya Jakarta Selatan mengalami beberapa perubahan yang dimana perubahan tersebut memang hanya dibalik saja katanya dan beberapa juga diganti kata-katanya. Di bawah ini beberapa contoh kata-kata yang diubah atau ganti oleh beberapa anak muda di Jakarta khususnya Jakarta Selatan.

Kepo = Knowing Every Particular Object (Serba ingin tahu)

Ngab = Bang

Skuy/Kuy = Ayo

Cabs = Pergi

Sokin = Ke sini

Sokap = Siapa

Bre/Bray/Brok = Panggilan akrab untuk seseorang laki-laki

Bucin = Budak Cinta

Pansos = Panjat sosial/Social Climber

Sefruit = sebuah/se-buah yang diambil dari fruit = buah

Kinap = Panik (dibaca dari belakang)

Sekut = ciut/takut

Gabut = Gaji Buta (orang yang tidak memiliki aktivitas)

Receh = Pernyataan untuk orang yang tertawa padahal tingkat kelucuan biasa saja

Baper = Bawa Perasaan (segala sesuatu dibawa ke hati)

Gaje = Gak Jelas/Tidak Jelas

Komuk = Kondisi Muka

Mager = Males Gerak

Mantul = Mantap Betul

Gercep = Gerakan Cepat/Lincah/Cekatan

BTW = By The Way (Ngomong-Ngomong)

GWS = Get Well Soon (Semoga Cepet Sembuh)

LOL = Laught Out Loud (Tertawa Terbahak-bahak)

Nolep = No Life (tidak suka bergaul/suka berdiam dirumah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun