Mohon tunggu...
𝐀𝐑𝐘𝐀 𝐁𝐔𝐌𝐈
𝐀𝐑𝐘𝐀 𝐁𝐔𝐌𝐈 Mohon Tunggu... Seniman - 𝐁𝐔𝐌𝐈 𝐂𝐈𝐍𝐓𝐀, 𝐒𝐀𝐒𝐓𝐑𝐀, 𝐏𝐔𝐈𝐒𝐈

𝐉𝐀𝐆𝐀 𝐓𝐀𝐍𝐀𝐇 𝐉𝐀𝐆𝐀 𝐀𝐈𝐑 𝐉𝐀𝐆𝐀 𝐁𝐔𝐌𝐈

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buat Anak Gadis Desa Kembang

15 Juni 2024   04:32 Diperbarui: 15 Juni 2024   05:20 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku sudah tidak punya kembang gula
kaki nini sudah menjadi hayati
tak bisa lagi kubawakanmu onde-onde
kota sepi akan jajanan semasa kecil
dik, apa cukup sebuah puisi

sepeda kumbang usai pula kujual
aku curikan sebuah buku
untuk nanti malam kau baca pengganti sepi
terpaksa aku harus jalan kaki
menyusuri lagi kota dan desa
kapan puisi mengkawinkan asmara

harga tiket gerbong naik serupiah
lamaran senja kutolak mentah
cinta bukan basa-basi
usia sudah gerogoti sepah sunyi
berpuisilah untukku, dik

aku mampir sebentar untuk bermimpi
tentang seribu tahun angka abadi
kata ratmi penjaja kasih
puisi masih belia perjaka
jangan mau di-kawin saat jumat malam
kerap tangan sering dekap lamunan

desa kembang rumahmu
kebun bunga mekar seraga cinta
bubur merah putih kemana pergi
jaman sudah berupa-rupa warni
s'moga engkau tak punah diri
masih sebagai anak gadis pertiwi
terimalah cinta dari matahati puisi

dik

Juni-2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun