Dalam perjuangan, mati itu berkali-kali,
Setiap ambisi yang patah, tiap janji yang usang,
Dalam tiap langkah, ada jerat yang tak terlihat,
Mati, bangkit, lalu mati lagi dalam diam.
Dalam perjuangan, tak ada yang abadi,
Kursi kekuasaan seperti ombak di lautan,
Datang menerjang, lalu surut ditelan waktu,
Meninggalkan jejak yang kelak dilupakan.
Keabadian hanyalah kepentingan,
Menjelma rupa-rupa wajah dan suara,
Hari ini teman, esok musuh dalam tirai,
Beradu demi takhta, demi nama, demi kuasa.Â
Sementara itu, dalam waktu bersamaan bisa merangkul lawanÂ
dan memukul teman hanya demi kepentingan.
Mati muda dalam perjuangan adalah biasa,
Karena usia kekuasaan tak kenal belas kasih,
Yang abadi hanyalah bayang-bayang ambisi,
Menghantui jiwa yang tak pernah puas berhenti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H