Mohon tunggu...
M roudlotul atfal
M roudlotul atfal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetap hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Nabi Revolusioner Menerima Wahyu Pertamanya

29 November 2022   09:00 Diperbarui: 29 November 2022   09:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


pada masa itu, dikalangan masyarakat arab terdapat tradisi yang dimana golomgan berpikir akan menjauhkan diri dari keramaian (berkhalawat) untuk mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan mereka dengan bertapa dan berdoa agar diberi rezeki dan pengetahuan. Hal semacam imi diberi nama tahanuf dan tahannuth.

Muhammad juga melakukanya. Dia menemukan sebuah tempat hang sangat cocok baginya untuk melakukan tahannuf, yaitu gua hira. Muhammad biasa melakukannya ketika bulan ramadhan datang. Dia akan membawa bekal dan menyendiri disana merenungkan segalanya.

Suatu hari, Muhammad sedang berada di gua itu. Lalu suatu kejadian yamg mengejutkan terjadi. Hari itu adalah tanggal 17 ramadhan. Di tengah sedang berkhalawat, datang sesosok mahkluk dengan tinggi yang luar biasa sekaligus bertubuh besar. Padahal pada saat itu dia sedang sendirian.

Muhammad terkejut waktu itu. Dia begitu ketakutan sampai gemetaran. Mahkluk itu menbawa selembaran susuatu yang disitu terdapat sebuah tulisan.

Muhammad bertanbah terkejut dan takut karena tiba-tiba mahkluk itu memeluknya hingga muhammad sulit bernapas. Saking takutnya, tubuh muhammad menggigil hebat.

"bacalah!" perintah mahkluk itu
"tetapi, aku tidak bisa membaca... " jawab muhammad bergetar
Mahkluk itu memeluk Muhammad lagi begitu erat seolah muhammad tercekik rasanya.

"bacalah!" pepeintalhnya lagi

Kembali muhammad menjawab bahwa dirinya tak dapat membaca. Hal itu terus berulang hingga 3 kali. Sampai akhirnya muhammad bertanya. "apa yang kubaca?"

Mahkluk itu lalu membaca
"bacalah! Dengan nama tuhanmu yang menciptakan. Menciptakan mlanusia darpi segumpal darah bacalah".dan tuhanmu marah pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengaljarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya"

Muhammad kemudian mengucapkan persis kalimat itu sampai terpatri di benaknya. Setelah itu, barulah mahkluk itu pergi meninggalkan muhammad.

Begitu tahu mahkluk itu pergi. Muhammad bergegas pulang dengan tubuh yang masih gemetar. Sampai di rumah, khadijah terkejut melihat muhammad pucat dengan badan gemetar. Tidak pernah dia melihat suaminya terlihat begitu takut seperti ini selama menajalani tahannuth.

"Selimuti aku! " pinta muhammad kepada istrinya.
Khadijah pun menyelimutinya, tanpa berkata apapun.

Setelah agak reda, Muhammad kemudian menceritakan apa yang dialaminya kepada istrinya hingga dia menggigil dan ketakutan seperti itu. Khadijah mendengarkan dan percaya penih dengan semua yang diceritakan suaminya itu. Dia juga lalu menenangkan muhammad dan mengatajan bahwa muhammad adalah orang yang mulia. Tidak mungkin itu gangguan setan atau jin.  Pasti ada pertanda yang baik untuk muhammad. Muhammad pun merasa tenang, sampai akhirnya bisa tertidur.

Khadijah lalu mengatakan peristiwa itu kepada waraqah bin Naufal sorang yang saleh. Waraqah pun berbinar parasnya, dia mengenali isyarat kenabian, lalu berkata

"maha kudus ia, maha kudus. Demi dia yang memegang hidup waraqa. Khadijah, percayalah, dia telah menerima Namus besar seperti yang pernah diterima Musa. Dan subgguh dia adalah Nabi umat ini. Katakan padanya suapay tetap tabah"

Waraqah juga mengatakan bahwa mahakluk itu adalah malaikat bernama jibril. Tguasnya adalah mengantar dan menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul. Malaikat ini juva datang kepada Musa, dan rosul lainya sebelumnya.

Legalah hati Khadijah mendengar penjelasannya. Suaminya akan menjadi seorang nabi. Seorang pemimpin umat. Dia lalu menyampaikan hal iti kepada Muhammad yang juga disambut Nuhannad dengab hati yang tenang sambil menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun