Paulus menjadi rasul karena Tuhan sendiri yang memanggilnya dan memberinya kemampuan. Itulah mengapa Paulus tidak mau membela diri dengan menyombongkan kecakapannya sebagai ahli agama, atau keterampilannya sebagai juru bicara. Â
Dalam kata-kata pembelannya, ia sama sekali tidak menyebut bakat atau latar belakang pendidikannya. Ia dapat menanggung semua hanya kerena Allah yang memampukan dirinya. Inilah prinsip yang harus selalu kita ingat, bahwa sebagai pribadi yang cakap tidak perlu mengkhawatirkan dirinya sehingga harus memamerkan embel-embel pangkat atau status yang melekat di dalam dirinya, agar orang lain terkagum-kagum.
Dalam Alkitab pun banyak dituliskan makna untuk kita harus selalu rendah hati seperti; Matius 23:12 "Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." Dalam Amsal 18:12, "tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan." Dalam Amsal 29:23, "Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H