Perempuan, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Namun demikian, meskipun telah terdapat banyak bukti konkrit akan dampak berkali-kali lipat yang dihadapi perempuan akibat bencana, nyatanya, sampai saat ini keterwakilan perempuan di badan perunding iklim nasional dan global masih berada di bawah 30 persen.(NatGeo.id)

Sejarah selalu mampu melahirkan kejutan-kejutan tak terduga, seperti munculnya orang-orang Arab Badui dari gurun pasir dan mampu menguasai sepertiga dunia, atau siapa yang pernah menduga sebelumnya bahwa suku-suku nomaden yang mendiami pegunungan Mongolia mampuh membentuk pasukan perang dan menaklukkan seluruh wilayah eurasia diabad ke-13. 

Kita tentu berharap kejutan yang sama akan terjadi, seperti hilangnya gagasan Patriarkal dari seluruh kepala masyarakat dunia yang menjadi akar masalah atas diskriminasi yang dihadapi perempuan atau munculnya kesadaran bersama seluruh masyarakat dunia akan bahayanya perubahan iklim sehingga perjuangan Perempuan dan Lingkungan hidup segera tiba di garis finish. 

Namun hayalan akan tetap menjadi hayalan jika tak ada tindakan yang dilakukan, karena sebenarnya dibalik kesuksesan bangsa Mongol dan Umat Islam pada waktu itu ada upaya konsolidasi panjang nan melelahkan yang dilakukan baik oleh genghis is Khan maupun Muhammad.

Saat ini kita butuh kesadaran semakin banyak orang, karena kesadaran setiap Seorang dari kita adalah setitik cahaya yang menerangi gelapnya jalan yang harus di tempuh dalam perjuangan ini. Kita bisa bersama sama menyurakan setiap tindakan diskriminatif baik terhadap perempuan maupun lingkungan yang terjadi disekitar kita. 

Kita juga bisa membantu mempopulerkan kampanye-kampanye serupa di media sosial kita masing-masing atau kalau mampu, kita bisa turut berpartisipasi aktif dalam gerakan-gerakan serupa atau dengan berdonasi. Yang pasti perjuangan ini harus terus kita suarakan. 

Kita tak tau pasti kapan kita akan tiba di garis finis mungkin besok atau tahun depan atau sepuluh, dua puluh atau satu abad lagi, tapi satu hal yang harus diingat kita pasti akan tiba di garis finish, dan ketika suatu hari nanti perempuan-perempuan di seluruh dunia bisa hidup tampa bayang-bayang diskriminasi, anak-anak perempuan bisa menyenyam pendidikan yang layak, menghirup udara yang sehat dan tertawa ria bersama teman-temannya itu semua karena kamu, mereka dan kita semua yang berjuang hari ini.