Mohon tunggu...
Rajif Duchlun
Rajif Duchlun Mohon Tunggu... -

Lahir dan dibesarkan di Halmahera-Indonesia. Writer! Escribir como lo banyal. Ficción y No Ficción.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Suatu Hari yang Kita Tulis, Mhymhy

11 Agustus 2014   22:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:48 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sebelum fajar menyudahi pagi

sebelum segalanya diadili langit

kita sudah seharusnya kembali kekeranjang, mhymhy

karena embun pernah berjanji pada daun, ia hendak menikahi pagi

jangan bilang mama belum menyetujui

jangan rebahkan keluh dan memulai duka pada hari

sebab nanti kitalah yang merestui hati

bukan siapa-siapa mhymhy, karena langit lebih mengerti

semua tawa dan derita pada pagi yang belum kembali, pada suatu hari yang kita tulis

mhymhy, sebelum fajar menyudahi lagi, menuruti hati seperti sajak yang memahami

layaknya derita dan puisi, yang menyatukan kita dalam naluri...

Ternate, 24 Desember 2012 | Kampus, 02.10 Wit | R. Duchlun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun