sebelum fajar menyudahi pagi
sebelum segalanya diadili langit
kita sudah seharusnya kembali kekeranjang, mhymhy
karena embun pernah berjanji pada daun, ia hendak menikahi pagi
jangan bilang mama belum menyetujui
jangan rebahkan keluh dan memulai duka pada hari
sebab nanti kitalah yang merestui hati
bukan siapa-siapa mhymhy, karena langit lebih mengerti
semua tawa dan derita pada pagi yang belum kembali, pada suatu hari yang kita tulis
mhymhy, sebelum fajar menyudahi lagi, menuruti hati seperti sajak yang memahami
layaknya derita dan puisi, yang menyatukan kita dalam naluri...
Ternate, 24 Desember 2012 | Kampus, 02.10 Wit | R. Duchlun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H