Mohon tunggu...
Rajendra AulyaGilardino
Rajendra AulyaGilardino Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UM

saya rajendra aulya G

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tim Pengabdian Mahasiswa FK UM Mengadakan "KERAMAS" Bersama Untuk Cegah Stunting

12 Juni 2024   16:09 Diperbarui: 12 Juni 2024   16:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting merupakan salah satu benang kusut yang dihadapi Indonesia. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 21,6% sedangkan untuk target penurunan stunting pada 2024 adalah 14%, hal ini tentunya cukup sulit untuk diselesaikan. Maka diperlukan berbagai elemen masyarakat untuk mengatasi masalah ini.

Siklus terjadinya stunting merupakan hal yang harus diperhatikan. Siklus ini dimulai dari ibu yang mengalami malnutrisi, yang kemudian melahirkan bayi dengan berat badan rendah. 

Bayi tersebut tumbuh menjadi anak yang mengalami stunting. Anak stunting kemudian tumbuh menjadi remaja yang malnutrisi, dan akhirnya siklus ini kembali lagi pada poin awal, yaitu ibu yang mengalami malnutrisi. Siklus ini  bagaikan lingkaran setan yang terus berputar dan seakan tidak pernah  selesai. Oleh karena itu, kita perlu usaha untuk memutus salah satu poin dari siklus stunting.

Berangkat dari fenomena tersebut, tim pengabdian mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang mengadakan pengabdian kepada masyarakat dengan sasaran penduduk usia remaja dengan tajuk acara "KERAMAS (Kelas Remaja Anti Stunting): Intervensi Spesifik Pencegahan Stunting di Masa Prakonsepsi” yang diadakan di Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, pada hari Minggu, 9 Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kepada remaja tentang pencegahan stunting.

Sambutan Kepala Desa Benjor/dokpri
Sambutan Kepala Desa Benjor/dokpri

Sambutan Dosen FK UM/dokpri
Sambutan Dosen FK UM/dokpri

Acara ini diikuti oleh 33 remaja mulai usia 15-20 tahun serta dihadiri pemerintah desa yang diwakili Kepala dan Sekretaris Desa Benjor. Pada sambutannya, Bapak Imam Munir, S.H., selaku Kepala Desa Benjor menyampaikan bahwa remaja merupakan aset penting sebagai penerus generasi dan juga calon orang tua yang melahirkan generasi-generasi berikutnya sehingga perlu mengikuti dan menyimak acara kelas remaja dengan tuntas sehingga dapat melahirkan generasi anti stunting kedepannya. 

Dari pihak Fakultas Kedokteran UM diwakili oleh dr. Ardhiyanti Puspita Ratna, M. Biomed., selaku dosen pengembang kemahasiswaan bidang pengabdian masyarakat dan dr. Tisnalia Merdya Adyastanti, M. Kes., selaku dosen pengembang kemahasiswaan bidang ORMAWA. 

Pada sambutannya dr. Ardhiyanti menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk peran serta institusi pendidikan dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat sehingga adanya institusi pendidikan akan memberikan kebermanfaatan dan berdampak positif bagi masyarakat.

Penyuluhan Materi/dokpri 
Penyuluhan Materi/dokpri 

Forum Group Discussion/dokpri
Forum Group Discussion/dokpri

Acara ini digelar dalam bentuk penyuluhan dengan metode kelas interaktif, dimulai dari materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang disampaikan oleh dr. Tisnalia Merdya Adyastanti, M. Kes. Beliau menyampaikan indikator-indikator PHBS. Materi PHBS juga merupakan langkah penting guna mencegah stunting. Materi berikutnya tentang gizi seimbang yang disampaikan oleh M. Fakhrul Hafiz sebagai perwakilan mahasiswa FK UM. 

Dalam materinya  disampaikan bahwa konsumsi gizi seimbang merupakan langkah tepat untuk mencegah terjadinya stunting. Materi ini dapat menjadi titik potong siklus stunting karena dengan konsumsi makan bergizi dapat mengatasi malnutrisi baik pada anak, remaja, serta ibu hamil. 

Materi terakhir yaitu peran remaja dalam mencegah stunting dan kesehatan organ reproduksi yang disampaikan oleh dr. Ardhiyanti Puspita Ratna, M. Biomed. Pada paparannya disampaikan pentingnya remaja memahami masalah stunting karena remaja dapat menjadi titik potong siklus stunting. 

Sedangkan pemahaman pada kesehatan reproduksi yang baik akan dapat membuat remaja memahami perubahan yang terjadi saat pubertas, menjaga kesehatan reproduksinya serta mencegah pergaulan bebas, pernikahan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan. 

Setelah penyampaian materi dilakukan juga FGD (Forum Group Discussion), para peserta dibagi menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompok diberikan 1 kasus tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya dan didampingi oleh 1 fasilitator sebagai pemandu jalannya diskusi. 

Pada acara ini juga dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah menggunakan POCT (Point Off Care Test) dan pemeriksaan status gizi yang terdiri atas pengukuran tinggi badan, berat badan, dan  Lingkar Lengan Atas (LILA). Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi angka kejadian dan faktor risiko anemia pada remaja dan dilakukan pemberian tablet tambah darah sebagai bentuk intervensi spesifik pencegahan anemia. 

Pemeriksaan kadar hemoglobin darah dilakukan karena anemia menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Kurangnya kadar darah atau anemia berakibat terganggunya pertumbuhan, perkembangan, dan transportasi nutrisi.

Pemeriksaan POCT/dokpri
Pemeriksaan POCT/dokpri

Pemeriksaan Status Gizi/dokpri
Pemeriksaan Status Gizi/dokpri

Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi warga Desa Benjor, khususnya dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka terhadap pencegahan stunting. 

Dengan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan tim pengabdian, diharapkan pengetahuan dan sikap positif terhadap kesehatan akan terus berkembang dan berdampak pada peningkatan kualitas hidup. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun