Acara ini digelar dalam bentuk penyuluhan dengan metode kelas interaktif, dimulai dari materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang disampaikan oleh dr. Tisnalia Merdya Adyastanti, M. Kes. Beliau menyampaikan indikator-indikator PHBS. Materi PHBS juga merupakan langkah penting guna mencegah stunting. Materi berikutnya tentang gizi seimbang yang disampaikan oleh M. Fakhrul Hafiz sebagai perwakilan mahasiswa FK UM.Â
Dalam materinya  disampaikan bahwa konsumsi gizi seimbang merupakan langkah tepat untuk mencegah terjadinya stunting. Materi ini dapat menjadi titik potong siklus stunting karena dengan konsumsi makan bergizi dapat mengatasi malnutrisi baik pada anak, remaja, serta ibu hamil.Â
Materi terakhir yaitu peran remaja dalam mencegah stunting dan kesehatan organ reproduksi yang disampaikan oleh dr. Ardhiyanti Puspita Ratna, M. Biomed. Pada paparannya disampaikan pentingnya remaja memahami masalah stunting karena remaja dapat menjadi titik potong siklus stunting.Â
Sedangkan pemahaman pada kesehatan reproduksi yang baik akan dapat membuat remaja memahami perubahan yang terjadi saat pubertas, menjaga kesehatan reproduksinya serta mencegah pergaulan bebas, pernikahan dini dan kehamilan yang tidak diinginkan.Â
Setelah penyampaian materi dilakukan juga FGD (Forum Group Discussion), para peserta dibagi menjadi 5 kelompok dimana masing-masing kelompok diberikan 1 kasus tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya dan didampingi oleh 1 fasilitator sebagai pemandu jalannya diskusi.Â
Pada acara ini juga dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin darah menggunakan POCT (Point Off Care Test) dan pemeriksaan status gizi yang terdiri atas pengukuran tinggi badan, berat badan, dan  Lingkar Lengan Atas (LILA). Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi angka kejadian dan faktor risiko anemia pada remaja dan dilakukan pemberian tablet tambah darah sebagai bentuk intervensi spesifik pencegahan anemia.Â
Pemeriksaan kadar hemoglobin darah dilakukan karena anemia menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Kurangnya kadar darah atau anemia berakibat terganggunya pertumbuhan, perkembangan, dan transportasi nutrisi.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi warga Desa Benjor, khususnya dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran mereka terhadap pencegahan stunting.Â