Mohon tunggu...
raja zainol afandi
raja zainol afandi Mohon Tunggu... Guru - Celoteh Anak Melayu Pesisir Pulau

Raja Zainol Afandi, Sanglar 21 September 1978.Istri Zuliafariana.Anak :Raja Handhika Reynaldi Zhenofa,Raja Syaffa Sepira Zhenofa,Raja Syaffiqa Rifqa Zhenofa.Pendidikan terakhir S1.Menulis adalah sesuatu kegiatan yang menyenangkan apa yang kita lihat,apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan untuk ditulis menjadi sebuah pesan yang nyata bagi pembaca.Terus berkarya untuk anak-anak negeri .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasanya Baru Sebentar Bersama Seniorku

10 Juni 2022   20:14 Diperbarui: 10 Juni 2022   20:31 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Celoteh Anak Pesisir Pulau Karimun Bumi Berazam

" Rasanya Baru Sebentar Bersama Seniorku "

 

Akir tahun 2021 seiring berjalannya mutasi kepala sekolah yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Detik detik cemas menusuk serambi pikiran saling bersauhatan bersama teriakan telingaku. Aku bertanya "Di mana ya ?Aku akan dimutasikan ". Rasa gelisah kalbu menepuk seluruh jiwa ragaku. 

Aku terus mengngikuti jalurnya arus yang akan membawa aku bersama keluarga tercintaku. Ibarat pepatah mengatakan "Dimana bumi dipijak disitu langit ku junjung ". Selama perjalanan karirku,aku terus berputar-putar menjelajahi beberapa pulau pesisir dalam menjalankan tugas sebagai seorang pendidik.

Hari ini aku ditugaskan di SD Negeri 010 Kundur Barat sebagai seorang kepala sekolah,menggantikan seniorku yang mendekati masa purna bhakti. Sebenarnya ada secabik rasa khawatir untuk menjalani tugas ditempat yang baru. Dalam heningan malam aku terus bertanya pada diriku sendiri apakah bisa aku menelusuri dan menjalakan tugas ini. Dengan rasa kasih sayang juga kebersamaan, rasa hati yang gundah gulana yang menggumpal di benak benakku telah terurai.

Ku tulis cerita ini dari dasar hati yang paling dalam. Aku merasa sangat sangat kehilangan sosok pemimpin yang penuh dedikasi yang tinggi. Saling merangkul bersama-sama demi kemajuan SD Negeri 010 Kundur Barat Kabupaten Karimun Kepulauan Riau. Ku anggap seniorku seperti orang tuaku yang terus memberikan masukkan yang luar biasa. 

Ketika aku tidak bisa menguraikan suatu masalah yang membuat aku pusing tujuh keliling,aku terus mendekati diri untuk slaing berbagai , agar maslah yang dihadapi terurai dengan baik.

Entahlah,aku merasa baru sebentar bercengkrama dengan seniorku. Rasanya belum begitu puas kemeseraan ini hadir. Sebagai pengganti bhaktiku,aku lakukan sesuatu pelepasan yang menjadi kesan sampai akhir hayat buat seniorku. Mudah-mudahan ini menjadi sebuah hiasan momen yang tak terlupakan.

Kini telah tiba saat-saat tetesan kesedihan dikala pelepasan seniorku. Terlalu banyak kesan yang aku jalani walaupun hanya sebentar. Rasa terima kasiku ku curakan yang teramat mendalam kepada seniorku atas segala ilmu yang diberikan. Tunjuk ajar yang penuh dengan makna dan rasa.

Lewat tulisan ini,mungkin sedikit bisa membuat lantera hatiku tak terpaut pada kesedihan atau merasa kehilangan. Kebersamaan ku bersama seniorku hampir enam bulan telah dilawati. Di setiap sudut sujutku aku terus berdoa agar seniorku selalu sehat dan senantiasa dalam lindungan Allah Swt. Ini lah arti sebuah kehidupan,ada yang pergi dan ada yang datang.

Seniorku aku mohon maaf tersusun sepuluh jari padamu,selama kebersamaan ini terjalain mungkin ada sebait kata-kata yang menusuk hatimu,menusuk pikiranmu. Aku akan terus meniti perjalan risalah-risalah maksutmu. Kan ku teruskan segala kebijakan program yang telah tersusun darimu untuk ku teruskan agar SD Negeri 010 Kundur Barat semakin terdepan. Seniorku harapanku engkau akan selalu memberikan motivasi kepada aku sebagai generasi penerus.

Aku tidak hanya kehilangan satu senior sahaja Pak Usman,M.Pd,namun aku juga akan kehilangan tiga senior sekali gus dalam kurun perbedaan bulan sahaja. Karena seniorku yang bernama Ibunda Hj.Yusmawati,S.Pd.SD sudah menerima SK purna bhakti sebagai seorang PNS Abdi Negara dan juga Ibunda Mariana,S.Pd.SD. Seniorku adalah sosok orang tua yang mampu menyejukkan hatiku,jika aku ada masalah yang tak mampu ku uraikan.

Oh Tuhan Yang Maha Esa,terasa berat rasanya aku untuk mengatakan salam perpisahan kepada seniorku. Karena mereka adalah panutan sebagai orang tuaku. Memang aku tergolong muda menjadi kepala sekolah di SD Negeri 010 Kundur Barat. Terkandang aku ingin memberikan pereintah dan tugas kepada seniorku terasa sangat berat. Seakan akan terbebani rasa moralku,karena seniorku adalah orang tuaku,sudah seperti Ayah dan ibuku.

Kini satu persatu seniorku meninggalkan diriku. Aku sadar semua ini sudah menjadi ketentuan,namun aku yang merasa benar-benar kehilangan seniorku.

Mengapa kebersamaan ini terlalu cepat berlalu tanpa jeda, seperti air ketika pasang dan surut. Jalan jalan yang kita tempuh dan kita arungi bersama-sama masih banyak yang harus kita luruskan bersama-sama. Namun apakan daya semua ini sudah di atur dalam genggaman Yang Maha Kuasa.

Seniorku jangan pernah lupakan anakmu yang masih berbau kencur. Sudilah kiranya untuk terus memberikan nasehat kepadaku. Untuk aku meneruskan cita-citamu.

Salam sayang dariku

Sanglar,10 Juni 2022

Raja zainol afandi

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun