Mohon tunggu...
raja zainol afandi
raja zainol afandi Mohon Tunggu... Guru - Celoteh Anak Melayu Pesisir Pulau

Raja Zainol Afandi, Sanglar 21 September 1978.Istri Zuliafariana.Anak :Raja Handhika Reynaldi Zhenofa,Raja Syaffa Sepira Zhenofa,Raja Syaffiqa Rifqa Zhenofa.Pendidikan terakhir S1.Menulis adalah sesuatu kegiatan yang menyenangkan apa yang kita lihat,apa yang kita dengar dan apa yang kita rasakan untuk ditulis menjadi sebuah pesan yang nyata bagi pembaca.Terus berkarya untuk anak-anak negeri .

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pancasilaku Takkan Pernah Rapuh

6 Juni 2022   08:50 Diperbarui: 6 Juni 2022   08:58 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" PANCASILAKU TAKAN PERNAH RAPUH "

Aku generasi penerus negeri ini

Negeri yang santun dalam ikatan ragam budaya

Ragam bahasa

Ragam suku,ras,juga agama

Aku risau diselimuti bimbang mendekam menerkam

Disetiap hari-hariku,ku lihat teriakan yang tak tenteram

Teriakan yang jauh dari rasa cinta

Teriakan yang jauh dari rasa sayang

Teriakan yang sudah mulai melupakan pilsafah PANCASILAKU

Teriakan yang tlah melupakan makna akhlak maksut dan tujuan dari bahasamu

Hari ini aku benar-benar merindu pada idiologi yang tak kan pernah melumpuh

Yang takkan pernah hancur

Yang takkan menjauh dari idiologi tubuh sila-silamu

Aku generasi penerus bangsa

Yang terus terjaga

Yang terus melihat,merawat,menjaga

Jika ada penyusup untuk melebur ,memporak poranda tubuhmu

Jika ada pendomba yang ingin melemahkan risalah kata-katamu

Aku yakin 

Jika generasiku memahami arti yang tersirat,tersurat dalam tubuhmu

Maka laksana panglima akan gemetar marah beringas

Membela kata-katamu yang tlah terikat

Pancasilaku

Aku generasi negeri ini

Takakan tertidur tuk slalu menjaga simpuh sauh kata-katamu

Untuk persatuan kesatuan negeriku

Sanglar,6 Juni 2022

Karya: Raja zainol afandi,S.Pd.SD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun