Mohon tunggu...
Raja Yusuf Siregar
Raja Yusuf Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa semester 7 yang sedang melaksanakan KKN Kelompok 152 di Desa Pematang Serai, Tanjung Pura, Langkat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Satu Langkah Sehat untuk Mencegah Stunting dengan Puding Daun Kelor Menuju Generasi Hebat di Desa Pematang Serai

20 September 2024   08:20 Diperbarui: 20 September 2024   08:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU

Pencegahan stunting telah menjadi salah satu agenda prioritas dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak Indonesia. Di Desa Pematang Serai, tim KKN 152 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) hadir dengan sebuah inisiatif kreatif yang berjudul "Satu Langkah Sehat untuk Mencegah Stunting dengan Puding Daun Kelor Menuju Generasi Hebat."Program yang dilaksanakan di lima dusun ini berlangsung dari 2 hingga 8 Agustus 2024, bertujuan untuk memberikan solusi praktis dan inovatif bagi masalah stunting melalui makanan bergizi berbahan dasar daun kelor.

Pada hari Jumat, 2 Agustus 2024, Dusun VII menjadi titik awal pelaksanaan kegiatan. Konsultasi dengan tenaga medis dilakukan untuk memastikan menu yang disajikan sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak dan ibu hamil. Tim mahasiswa KKN UINSU, yang dipimpin oleh Arif Ahmad bersama Dinah Nadhifah, Dila Popyanti, Ja'alna Salwinur Baeha, Tasya Meiliza Mulia, Ardiansyah Harahap, dan Ketua KKN Raja Yusuf Siregar, mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Mereka berkoordinasi dengan para kader posyandu untuk memastikan kelancaran kegiatan.

Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU
Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU
Setelah kegiatan posyandu rutin yang dimulai pukul 08.00, anak-anak dan ibu-ibu mendapat kesempatan mengikuti sesi konsultasi gizi dengan para tenaga medis. Konsultasi ini memberikan pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi seimbang serta cara memanfaatkan bahan-bahan alami seperti daun kelor. Daun kelor, yang kaya akan vitamin dan mineral, diolah menjadi puding lezat yang tak hanya disukai anak-anak, tetapi juga sangat bergizi.

Mahasiswa KKN tak hanya bertugas membantu administrasi dan pengukuran berat badan serta tinggi anak, tetapi juga aktif dalam proses pengadaan bahan baku hingga pembuatan puding daun kelor. Puding ini dibuat dengan menggunakan bahan lokal, dengan alat masak yang telah dipersiapkan oleh tim. Penggunaan media informasi juga dimanfaatkan untuk memberikan edukasi kepada para ibu tentang manfaat daun kelor bagi kesehatan keluarga mereka.

Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU
Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU
Kegiatan serupa dilanjutkan di Dusun II pada Senin, 5 Agustus 2024, dan di Dusun III pada Selasa, 6 Agustus 2024. Setiap hari, posyandu dimulai pada pukul 08.00 pagi, dengan antusiasme yang tak surut dari warga. Di Dusun IV, kegiatan berlanjut pada hari Rabu, 7 Agustus 2024, dan akhirnya di Dusun V pada Kamis, 8 Agustus 2024, yang menutup rangkaian program ini.

Di setiap dusun, tim mahasiswa selalu sigap membantu di berbagai lini. Mulai dari mengukur tinggi dan berat badan anak, mencatat hasil konsultasi, hingga mendistribusikan puding daun kelor yang telah disiapkan. Koordinasi dengan para kader posyandu menjadi kunci suksesnya kegiatan ini. Kehadiran para mahasiswa memberikan energi baru dalam upaya pencegahan stunting di desa tersebut.

Puding daun kelor menjadi simbol dari inovasi sederhana namun berdampak besar. Daun kelor yang dikenal sebagai superfood memiliki kandungan nutrisi tinggi, termasuk protein, zat besi, kalsium, dan berbagai vitamin penting lainnya. Dengan memperkenalkan puding daun kelor sebagai alternatif cemilan sehat, tim KKN berharap bisa memberikan solusi nyata untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, terutama anak-anak di usia emas mereka.

Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU
Tim Komunikasi Digital KKN 152 UINSU
Program ini tidak akan berjalan lancar tanpa kerjasama yang kuat antara berbagai pihak. Para mahasiswa KKN 152 UINSU tak hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai katalisator yang mendorong warga untuk lebih peduli terhadap gizi anak-anak mereka. Konsultasi dengan tenaga medis memberi kepercayaan lebih kepada para ibu untuk mencoba menu baru seperti puding daun kelor. Sedangkan para kader posyandu berperan penting dalam memastikan keberlangsungan program ini ke depannya.

Dengan berakhirnya program pada 8 Agustus 2024, tim KKN 152 UINSU berharap langkah kecil ini dapat memberikan dampak besar bagi masa depan anak-anak di Desa Pematang Serai. Puding daun kelor bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi terciptanya generasi hebat yang sehat dan cerdas.

Semangat kolaborasi, kreativitas, dan kepedulian yang ditunjukkan oleh para mahasiswa KKN menjadi inspirasi bagi kita semua. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti daun kelor dan dukungan komunitas melalui posyandu, pencegahan stunting dapat dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa langkah nyata, sekecil apapun, bisa membawa perubahan besar bagi kesehatan dan masa depan anak-anak Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun