Mohon tunggu...
Rajardi Raskuta
Rajardi Raskuta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FTK-Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2023

Saya Mahasiswa FTK-Teknik Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember angkatan 2023 Saya memilki ketertarikan dengan alam dan fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Abrasi dan Sedimentasi, Gerakan Pengubah Bentuk Muka Bumi

7 Oktober 2024   22:19 Diperbarui: 8 Oktober 2024   03:42 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
LibreTexts Geosciences - Wave Orbits and Orbital Depth

Bumi tempat tinggal kita merupakan sebuah planet yang besar dan kompleks. Bumi memiliki berbagai daerah dengan bentuk yang tidak sama disetiap tempatnya. Namun, secara umum bumi terbagi atas 2 daerah atau kawasan, yaitu daratan dan perairan. Daerah daratan berupa pulau-pulau dan benua yang seakan mengapung di atas perairan luas, sedangkan daerah perairan berupa samudera, laut, sungai, danau dan daerah lainnya yang diliputi air.

Kedua Kawasan tersebut dipisahkan oleh Pantai. Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 09/PRT/M/2010 mengenai Pedoman Pengaman Pantai, disebutkan bahwa pantai merupakan daerah pertemuan antara laut dan daratan, yang diukur ketika pasang laut tertinggi dan surut terendah. Sementara itu, menurut B.Triatmodjo, pantai adalah batas antara wilayah daratan dengan wilayah lautan. 

Beliau juga mengungkapkan bahwa daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan yang dimulai dari batas garis pasang laut tertinggi. Lalu, daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan laut, yang dimulai dari sisi laut pada garis surut terendah, yang mana juga termasuk pada dasar laut dan bagian bumi yang berada di bawahnya.

Lingkungan pantai merupakan daerah yang selalu mengalami perubahan. Perubahan lingkungan pantai dapat terjadi secara lambat hingga cepat, tergantung pada imbang daya antara topografi, batuan dan sifat-sifatnya dengan gelombang, pasut, dan angin. Perubahan garis pantai ditunjukkan oleh perubahan kedudukannya, tidak saja ditentukan oleh suatu faktor tunggal tapi oleh sejumlah faktor beserta interaksinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan bentuk Pantai adalah Gerakan abrasi dan sedimentasi.

Abrasi

Abrasi adalah salah satu proses alam yang terjadi di pesisir pantai. Proses ini terjadi ketika gelombang laut menghantam dan menggerus batuan serta material lain di tepi pantai. Abrasi merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan erosi pantai dan perubahan bentuk garis pantai. Abrasi terjadi ketika material seperti pasir, kerikil, atau batuan kecil terbawa oleh air, angin, atau es, lalu mengikis permukaan lain yang lebih besar atau lebih keras.

 Proses ini biasanya terjadi di daerah pesisir, sungai, dan gurun. Di pesisir, abrasi terjadi ketika ombak membawa partikel-partikel sedimen yang kemudian menghantam dan mengikis pantai atau tebing-tebing di sekitarnya. 

Di sungai, aliran air yang deras membawa butiran-butiran batu yang akan mengikis dasar dan tepi sungai, membentuk lembah atau ngarai. Di gurun, angin yang kencang membawa pasir dan butiran debu yang dapat mengikis bebatuan dan permukaan tanah yang lebih keras. Material yang tergerus oleh abrasi akan terbawa oleh arus laut dan dapat membentuk gosong pasir atau terumbu karang di tempat lain.

Dampak dari abrasi terhadap lingkungan sangat signifikan. Salah satu dampaknya adalah terjadinya erosi pantai. Erosi pantai terjadi ketika abrasi menggerus dan mengikis material di tepi pantai secara terus-menerus. Hal ini menyebabkan garis pantai semakin mundur ke daratan, menghilangkan pantai yang ada sebelumnya. Erosi pantai juga dapat mengancam keberadaan pemukiman penduduk, infrastruktur, dan ekosistem pesisir. 

Proses abrasi biasanya berlangsung perlahan namun terus-menerus, dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan bentuk permukaan bumi secara signifikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat abrasi meliputi kekuatan aliran air, kecepatan angin, ukuran dan kekerasan material yang terbawa, serta komposisi dari permukaan yang terkikis. Akibatnya, tebing-tebing pantai bisa runtuh, sungai dapat memperlebar alirannya, dan bebatuan di gurun dapat terkikis hingga bentuknya berubah secara dramatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun