Ketika rasa dan hati mulai berdamai, disaat itu langit membentang memelukku.
Raga tak kuasa melawan, melawan kebahagiaan.
Aku jatuh tapi ku melayang.
Ku lirik kiri kanan tanpa jeda, ku indahkan aura yang miris sempurna.
Manis sekali sapaan pribumi, mengukir damai dalam hati.
Lentik anggun gerakannya, menenangkan jiwa dalam amarah.
Itu ! Aku suka kain itu !
Lukisannya klasik bermotifkan budaya.
Kenapa ? Keramat ?
Bukankah tempat yang setiap kulangkahkan disini keramat ?
Buatkanlah abadi sentuhanmu, karena hatiku akan terus memaksaku untuk terus singgah di pinggir kotamu.
Â
Raja Putra
27.04.2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H