Mohon tunggu...
Raja Pangalengge
Raja Pangalengge Mohon Tunggu... -

Direktur Eksekutif POLIMER (Perhimpunan Olah Images & Ekstrak Digital) Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Woi Bung! Ini Kota Bandung

6 Maret 2014   23:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak habis pikir dengan angkot ini, bagaimana tidak? seorang ibu yang ditaksir umur 60-an saat akan naik dan duduk di dalam angkot, si supir dengan kasarnya menyuruh cepat-cepat dengan logatnya yang dirasakan 'arogan'. Saat itu kebetulan saya ada seminar di kota Bandung, dan menuju ke tempat pertemuan menggunakan angkot berwarna merah tertulis 05 jurusan Cicaheum-Leuwi Panjang. Dan sepanjang jalan, terus-terang para penumpang dibuat 'sport-jantung', bagaimana tidak setiap ada angkot atau mobil di depan si supir ini ugal-ugalan ingin memotong; bahkan sebuah truk pengangkut pasir pun dia 'hajar'. Tanpa mempedulikan para penumpang yang dia bawa, si supir ini dengan acuhnya dan arogansi 'sok' heroiknya semakin 'pede' melabrak setiap ada kendaraan di depannya.

Beberapa penumpang, termasuk saya, berusaha menasehati dan menegur si supir namun dengan mimik wajah yang (sok) seram malah menantangi para penumpang. Saya benar-benar tidak habis pikir, ini kota Bandung tetapi kenapa ada supir dengan tempramen kasar seperti itu (dengan logat daerah Sumatera Utara). Saat saya menanyakan dengan beberapa penumpang, mereka mengatakan bahwa hampir mayoritas supir angkot pada rute ini seperti itu karakter dan gaya mengemudinya. Bahkan pada beberapa kasus, menurut cerita mereka, sudah sering terjadi kejadian tidak mengenakan mulai dari pelecehan, dipalak, terserempet, dan terluka/terjatuh. Wah, mendengar cerita dari mereka sangat berbeda sekali dengan kota saya di Malang dimana supir-supir angkutan kotanya lumayan santun dan bersahabat (bukan terlalu memuji..)

Saya mengharapkan kepada dinas terkait kota Bandung, bahkan Polantas, agar meningkatkan pengawasan kepada angkutan umum kota untuk rute 05 ini agar keselamatan jiwa penumpang dan pengguna jalan umum lain tidak mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh tingkah-laku ugal-ugalan supir angkot yang 'kekanak-kanakan' ini.

Kadangkala saya berpikir, apakah mereka para supir angkot 05 ini merasa ini kampung mereka sehingga seenaknya dan begitu 'sok jago' sehingga bertingkah layaknya preman jalanan.

Sanksi hukuman bagi pengemudi yang ugal-ugalan bisa dibaca pada Undang-undang No. 22 Tahun 2009 pasal 106.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun