Mohon tunggu...
Raja Mangsa
Raja Mangsa Mohon Tunggu... -

Pernah melancong ke luar negeri mendampingi kaisar, lalu sekarat ditikam cemburu sebelum akhirnya hidup bertualang lagi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pilkada dan Pelibatan Swasta Menata Jakarta

26 September 2016   09:56 Diperbarui: 26 September 2016   10:02 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan fasilitas publik seperti jembatan penyeberangan pun, dibuat mewah, berkelas dan membanggakan. Tengoklah Eco Skywalk Neo Soho yang sedang hits. Jembatan futuristik yang menghubungkan Neo Soho Mall dengan Central Park dan melintas di atas jalan S Parman ini, sangat menarik perhatian. Selain fungsi utama sebagai tempat menyeberang, Eco Skywalk bahkan juga jadi tempat hangout dan hiburan karena bangunannya yang indah.

Membangun kawasan terpadu dengan fasilitas wah yang berkelas, tentu saja tak mampu dilakukan oleh pemerintah daerah. Karena itu pelibatan swasta harus diperkuat. Bahkan perlu dibuat terobosan revolusioner. Swasta mengajukan proposal kepada para calon pemimpin daerah untuk disinkronkan serta disinergikan lebih dalam dengan visi misi kandidat.

Contoh kota terpadu yang ampuh mengurai kepadatan dan kemacetan (sumber : podomorocity.com)
Contoh kota terpadu yang ampuh mengurai kepadatan dan kemacetan (sumber : podomorocity.com)
Betapa revolusioner dan enakjubkan perubahan Ibu Kota jika setiap kelurahan atau kecamatan dibangun ala kota terpadu. Penataan aktivitas penduduk diatur sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kepadatan dan kemacetan. Konsentrasi manusia dipecah agar tidak terpusat pada satu titik pada saat yang bersamaan.

Dunia usaha dan pemerintah bersinergi secara mendalam. Dunia usaha menuai untung karena sebelum kawasan-kawasan terpadu tersebut dibangun, ada feasibility study yang layak secara  bisnis. Pemerintah pun diuntungkan dengan mitigasi potensi masalah di kemudian hari.

Ide ini mungkin aneh. Tapi bukan tidak mungkin untuk diterapkan agar potensi pembangunan daerah optimal untuk meraih hasil yang lebih progresif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun