Mohon tunggu...
Raja Mangsa
Raja Mangsa Mohon Tunggu... -

Pernah melancong ke luar negeri mendampingi kaisar, lalu sekarat ditikam cemburu sebelum akhirnya hidup bertualang lagi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Akbar Tandjung Tetap Setia di Koalisi Merah Putih

19 Agustus 2014   14:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_353830" align="aligncenter" width="275" caption="(sumber foto antaranews.com)"][/caption]

Siapa yang tak kenal Akbar Tandjung? Tokoh ini memang dikenal sebagai politisi ulung. Menakhodai Golkar di era reformasi tentu tidak mudah. Tapi, badai itu mampu dia lewati. Dalam pemilu legislative 2014 ini, Partai Golkar meraih suara signifikan sebanyak 18.432.312 (14,75 persen) atau menduduki tempat kelima, setingkat diatas Partai Gerindra.

Sebagai tokoh nasional, Akbar Tandjung dikenal luas. Dikalangan wartawan Akbar Tandjung dikenal sebagai tokoh yang ramah, bahkan terhadap wartawan ‘junior’. Dulu ketika baru-baru menjadi wartawan, agak gentar juga ketika Koordinator liputan menugaskan untuk mewawancarai Akbar Tandjung. Tapi rasa seram itu pupus begitu jumpa dengannya. Dia melayani dengan sabar dan ramah, siapa saja. Waktu itu bahkan ada seseorang yang penampilannya sederhana tapi dia tetap melayani. Bisa mewawancarai langsung dan duduk berdua saja dengan Akbar Tandjung sungguh suatu kebanggaan tersendiri. Beruntung Koalisi Merah Putih bisa bergabung dengan tokoh ini.

Sebagai tokoh senior, pernyataannya tentu bukan asbun (asal bunyi) tapi sudah lewat kalkulasi matang. Akbar Tandjung meyakini gugatan Prabowo akan gol di Mahkamah Konstitusi (MK). "Kami tentu dengan optimisme, memasuki persidangan di MK. Untuk itu tim pengacara kami telah berupaya maksimal mungkin menyampaikan bukti-bukti yang diangkat, relevan dengan apa yang kami katakan," ujarnya.

Akbar Tandjung yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Golkar mengungkapkan hal ini di Nusantara Polo Club (NPC) di Cibinong, Kabupaten Bogor, Ahad (17/8/2014). "Kami kembalikan sepenuhnya pada hakim. Kami menghormati, tentu kami mengharapkan mengeluarkan putusan yang sesuai dengan apa yang kami lihat di berbagai peristiwa, penyimpangan-penyimpangan itu," lanjutnya.

Mantan Ketua DPR ini juga berharap yang sama pada putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas aduannya. Meski akan diputus berbarengan dengan MK, namun ia ingin keputusan etik bisa menjadi pertimbangan bagi MK.

"Kita melihat persoalan-persoalan yang ada, harapan kami DKPP mengeluarkan putusan satu hal yang menjadi pertimbangan MK. Tentu DKPP mengeluarkan suatu putusan atau sikap pandangan atas diselenggarakan KPU," kata Akbar Tandjung.

Meski ramah pada semua orang, bukan berarti lembek. Keramahan dan bisa menempatkan diri inilah yang kerap disalah mengerti. Padahal dia sosok yang berintegritas dan tegas. Jadi omong kosong kalau dia disebut-sebut sebagai politisi licin dalam konotasi negatif. Hal ini tercermin dalam penyataan tegas dan lantang mengatakan partainya akan setia berada di koalisi merah-putih. Penegasan itu dia disampaikan beberapa saat seusai menghadiri acara upacara peringatan 17 Agustus yang berlangsung hari ini, 17 Agustus di Nusantara Polo Club, Cibinong, Bogor. "Kami bertekad untuk melanjutkan koalisi ini, karena apa yang sudah kami cetuskan itu merupakan putusan kami yang terbaik untuk memperkuat posisi parpol," ujarnya.

Saat ini memang ramai orang berpendapat, Pilpres telah selesai. Segala upaya yang ditempuh Prabowo-Hatta, meski itu konstitusional dianggap hanya angin lalu bahkan tak sedikit yang mencibir. Mantan Komisioner KPU, Chusnul Mariyah, meminta seluruh pihak tidak menghina perjuangan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam menggugat hasil pemilu presiden 2014 melalui Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, proses di MK memang harus dilewati.

"Meski hanya memperjuangkan satu suara rakyat saja di MK jangan dihina. Kita tunggu keputusan MK, biar wali songo (sembilan hakim konstitusi) yang membuktikan," ujar Chusnul dalam diskusi bertajuk "Apakah Kejahatan Pilpres Akan Menuai Malapetaka Bangsa", di kawasan Cikini, Jakarta, Senin (18/8/2014), seperti dikutip Antara.

Chusnul mengharapkan proses persidangan di MK bisa terus diawasi, dan proses pembuktian dugaan kecurangan pilpres tidak berhenti sampai di sana. Dia menilai DPR bisa juga ikut mengevaluasi agar pada 2019 tidak terjadi lagi kecurangan pemilu.

Sebagai politisi ulung, Akbar tentu punya langkah-langkah besar. Kita banyak belajar dari tokoh satu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun