Mohon tunggu...
Budi TB
Budi TB Mohon Tunggu... wiraswasta -

Music, Movie, Traveling and Perfume lover

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Wong Deso Naik Kelas Bisnis ke San Fransisco

14 September 2015   11:53 Diperbarui: 14 September 2015   17:56 2568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Makan tengah malam"]

[/caption]

Mungkin karena masih kenyang dengan makan malam dipenerbangan Singapur ke Hongkong, akhirnya aku tidak mampu menghabiskan makanan utamaku. Selain rasanya yang menurutku memang agak kurang pas di lidah. Aku lebih enjoy menikmati Mousse cake dan potongan buah segar.

Penerbangan sudah ditempuh selama lebih dari satu jam, dan masih menyisakan 11 jam lagi perjalanan. Selesai membereskan meja makan, pramugari menawarkan kepadaku, apakah bangkunya mau di setting menjadi tempat tidur? Dengan senang hati aku menjawab ya. Aku tinggal pergi ke toilet dan setelah sampai kembali ke kursiku, aku terperangah melihat satu ranjang tempat tidur komplit dengan bantal, sprei, dan selimut yang ditata rapih. Buru-buru aku merebahkan badan. Benar-benar bisa tidur layaknya dirumah. Aku memutuskan mematikan semua lampu dan inflight entertainment system baik monitor utama maupun portable monitor yang berada disamping kursi. Lampu diruang kabin pesawatpun sudah dimatikan.

[caption caption="Flat bed seat"]

[/caption]

[caption caption="Tidur"]

[/caption]

7 jam kemudian, lampu kabin menyala dengan lembut. Aku pun terbangun. Beberapa pramugari mulai sibuk menyiapkan makanan. Seperti biasa, sebelum pergi ke toilet untuk dress up, aku pun meminta pramugari untuk mengubah kursi-nya menjadi seating mode. Melihat masih sekitar 3 jam perjalanan, aku kembali melanjutkan menonton film yang berjudul Pitch Perfect 2.

[caption caption="Waktu menuju san fransisco"]

[/caption][caption caption="Map"]
[/caption]

Pramugari mulai menawarkan handuk hangat dan pilihan juice. Aku memilih orange juice (asli dari perasan jeruk segar, bukan minuman siap saji berperasa). Sarapan disajikan dengan menu Dim-sum dibuka dengan potongan buah segar dan beberapa roti hangat. Tak lupa teh hijau hangat kesukaanku. Selesai sarapan, aku kembali melanjutkan menonton film.

[caption caption="Pembuka sarapan"]

[/caption]

[caption caption="Pilihan roti"]

[/caption]

[caption caption="Din Sum"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun